Mataram (NTB Satu) – Berbekal modal sosial yang sudah tumbuh di tengah masyarakat dan pemerintahan di NTB, Bappenda NTB mulai menggalang dukungan untuk membangun kemandirian daerah. Strategi ini diperlukan guna menyukseskan pencapaian target 1 juta objek pajak aktif kendaraan bermotor di NTB pada tahun ini.
Seperti diketahui, otonomi daerah memang mensyaratkan adanya upaya nyata untuk mewujudkan kemandirian daerah. Semenjak otonomi bergulir, daerah dituntut dapat membiayai pembangunan lewat upaya menggali potensi kekayaan asli yang dimiliki. Bentuk kekayaan tidak selalu berupa sumber daya alam. Justru kekayaan sejati suatu daerah adalah tingkat modal sosial yang dimiliki.
Modal sosial merupakan sinergi seluruh masyarakat NTB dalam bekerja, meningkatkan kualitas hidup dalam kebersamaan. Modal sosial yang kuat, dapat menjadi modal pembangunan yang hebat. Dalam semangat inilah, Bappenda NTB bekerja menyediakan dana pembangunan daerah. Bukan hanya demi kemajuan Provinsi NTB semata. Namun juga untuk menopang kemandirian Kota/Kabupaten dalam melaksanakan pembangunan. Modal sosial sering disebut dengan gotong royong, semangat untuk bekerja bersama. Tidak hanya mencari keuntungan demi diri sendiri. Namun saling berbagi dalam suasana kebersamaan.
Dalam kerangka pemikiran inilah Bappenda menetapkan besaran target tahun 2021. Tahun ini ditargetkan mencapai 1 juta objek pajak aktif kendaraan bermotor.
“Jadi Bappenda ini bekerja untuk Pemerintah provinsi dan juga Pemerintah Kota/Kabupaten,” ujar Kepala Bappenda NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si dalam acara Sosialisasi roadmap menuju satu juta objek pajak aktif dan penandatanganan perjanjian kinerja tahun 2021 bertempat di Kantor UPTB Mataram, Senin, 15 Febuari 2021.
Kerjasama antara Bappenda Provinsi NTB dengan seluruh pemerintah kota dan kabupaten se-NTB memang terus-menerus diupayakan. Hal ini dikarenakan Kabupaten dan Kota se-NTB memiliki hak bagi hasil dari Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) sebesar 30 persen. Bagi hasil dimaksudkan sebagai upaya pemerataan pembangunan.
Dalam rangka meningkatkan kemandirian Provinsi NTB dan seluruh kota/kabupaten di tengah pandemi Covid-19 ini, Bappenda NTB meningkatkan target pendapatan tahun 2021.
Di tahun ini Bappenda menargetkan pencapaian 1 juta objek pajak aktif kendaraan bermotor. Target ini dapat dikatakan cukup tinggi. Mengingat di tahun 2020 hanya terdapat 770.269 objek pajak aktif kendaraan bermotor.
Peningkatan target lebih dari 30 persen ini merupakan langkah berani di tengah Pandemi. Untuk itulah dibutuhkan kerja keras untuk mencapainya. Dalam rangka itulah Kepala Bappenda NTB, Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si bersama tim, berkeliling seluruh UPT Bappenda se-NTB untuk melaksanakan kegiatan Penandatanganan Perjanjian Kinerja dan sosialisasi target objek pajak aktif tahun 2021.
Kegiatan kali ini dilaksanakan di UPT Bappenda Mataram pada hari Senin, 15 Febuari 2021. Dalam kegiatan ini Kepala Bappenda NTB mengingatkan seluruh insan Bappenda mengenai perubahan mindset kerja tahun 2021.
“Tahun ini beda dengan tahun-tahun sebelumnya. Letak bedanya dulu itu, kalau perjanjian kinerja itu cuma satu point, yaitu penerimaan target pajak. Sedangkan yang sekarang juga disertai dengan target jumlah unit objek pajak aktif. Jadi kepala UPT dan seluruh unsur pimpinan itu harus memperhatikan jumlah unit kendaraan atau wajib pajak yang datang kembali membayar pajak,” ujarnya.
Kepala Bidang Pajak Daerah Bappenda NTB, M. Husni, S.Sos, M.Si menambahkan mengenai posisi strategis Samsat Mataram dalam upaya pencapaian target ini.
“Mataram memiliki objek pajak aktif kendaraan bermotor sebanyak 188.099 unit atau 52% dari total potensi pendapatan yang ada di kota Mataram. Masih ada potensi sebesar 176.801 target potensial atau sekitar 38 % dari total pendapatan yang bisa digali,” ujarnya.
Menanggapi hal ini, Kepala UPT Bappenda Mataram, H. Abdul Aziz SPd, MM menyatakan kesiapannya dalam mendukung tercapainya peningkatan kemandirian daerah dalam membangun.
“Terkait dengan tugas yang diberikan kami sudah mengatur strategi terutama untuk mencapai target harian, sehingga InsyaAllah akan dapat mencapai target 1 juta wajib pajak,” ujarnya.
Menetapkan peningkatan target di era pandemi merupakan sebuah langkah berani. Langkah berani yang hanya bisa lahir dari orang-orang yang berpikir “out of the box”. Bappenda memang lembaga pemerintah yang terus berpikir di luar arus utama.
Dr. Ir. H. Iswandi, M.Si selalu mengatakan bahwa bekerja di Bappenda itu tidak mudah karena selalu dikejar target. Berbeda dengan OPD lain. Sehingga seluruh insan Bappenda selalu dituntut bekerja keras dan bekerja cerdas serta mampu membangun kerjasama dengan semua pihak.
“Ini tidak mudah, Tetapi kalau kita kompak, dan didukung dengan pemerintah kota serta mitra semua, InsyaAllah target bisa tercapai,” tegasnya.
Seluruh semangat hari ini juga menggerakkan pemerintah Kota Mataram dalam meningkatkan peran menuju tercapainya target 2021.
“Dalam rangka mendukung Bappenda, Kami sudah menyosiasalisasikan pentingnya pajak kendaraan bermotor ke seluruh kepala lingkungan di Kota Mataram. Kemudian ada juga 50 orang bantuan menjadi agen samsat yang kami kerahkan. Ke depan, kami juga akan terus meningkatkan dukungan sarana dan prasarana,” ujar Kepala Badan Keuangan Daerah Kota Mataram, H. M. Syakirin Hukmi, S.E, MM
Melihat semangat yang menyala hari ini, nampaknya upaya menuju kemandirian Provinsi NTB dan seluruh Kabupaten/Kota akan semakin dekat dengan tujuan. (r/*)