Mataram (NTBSatu) – Upaya Pemkot Mataram dalam mengurangi sampah plastik melalui pembatasan kantong plastik sekali pakai tak hanya menyasar pusat perbelanjaan modern, namun juga merambah ke pasar tradisional.
Penerapan kebijakan ini di pasar tradisional memiliki tantangan tersendiri.
Harus melakukan sosialisasi yang lebih gencar dan edukasi intensif untuk mengubah kebiasaan masyarakat yang terbiasa menggunakan kantong plastik.
“Sosialisasi di pasar tradisional gencar dilakukan, termasuk dengan membagikan kantong belanja ramah lingkungan. Tapi, perlu ekstra sabar untuk mengubah kebiasaan masyarakat membutuhkan waktu dan pendekatan yang tepat,” jelas Kabid Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Vidi Partisan Yuris Gamanjaya
Salah satu strategi yang diupayakan ialah dengan mendorong pengunjung pasar untuk membawa tas belanja sendiri.
Upaya ini diiringi dengan rencana pemberian kantong belanja gratis di pintu masuk pasar.
Berita Terkini:
- Liburan Singkat di Lombok, Ria Ricis: Bikin Jatuh Cinta
- GT World Challenge Asia 2025 Sukses Digelar di Sirkuit Mandalika, Pembalap dan Penonton Puas
- Selain Pengawas, Intip Syarat Jadi Pengurus Koperasi Merah Putih
- Putra Gubernur Jawa Barat Lamar Wakil Bupati Garut Usai Laga Persib Bandung Vs Barito Putera
- FIFA Hukum Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Atas Aksi Diskriminatif Suporter
“Memang tidak mudah, namun hal tersebut terus dilakukan untuk mengedukasi masyarakat,” tegas Vidi.
Pembatasan kantong plastik di pasar tradisional Mataram menghadirkan tantangan dan harapan.
“Tantangannya adalah mengubah kebiasaan masyarakat yang sudah tertanam, sedangkan harapannya adalah mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” jelasnya
Upaya DLH melalui sosialisasi, edukasi, dan pemberian alternatif kantong belanja ramah lingkungan patut diapresiasi. Partisipasi aktif dari masyarakat dan komitmen dari para pedagang pasar tradisional menjadi kunci keberhasilan kebijakan ini. (WIL)