Mataram (NTBSatu) – Upaya Pemkot Mataram dalam mengurangi sampah plastik melalui pembatasan kantong plastik sekali pakai tak hanya menyasar pusat perbelanjaan modern, namun juga merambah ke pasar tradisional.
Penerapan kebijakan ini di pasar tradisional memiliki tantangan tersendiri.
Harus melakukan sosialisasi yang lebih gencar dan edukasi intensif untuk mengubah kebiasaan masyarakat yang terbiasa menggunakan kantong plastik.
“Sosialisasi di pasar tradisional gencar dilakukan, termasuk dengan membagikan kantong belanja ramah lingkungan. Tapi, perlu ekstra sabar untuk mengubah kebiasaan masyarakat membutuhkan waktu dan pendekatan yang tepat,” jelas Kabid Persampahan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mataram, Vidi Partisan Yuris Gamanjaya
Salah satu strategi yang diupayakan ialah dengan mendorong pengunjung pasar untuk membawa tas belanja sendiri.
Upaya ini diiringi dengan rencana pemberian kantong belanja gratis di pintu masuk pasar.
Berita Terkini:
- Polisi Tetapkan Sembilan Tersangka Dugaan Korupsi KUR BNI Kota Bima, Rugikan Negara Capai Rp39 Miliar
- Bangun Pemahaman Publik, STKIP Taman Siswa Bima Jelaskan Keterpisahan Insiden di Depan Kampus
- Belum Sebulan Menjabat, Wakapolda NTB Dimutasi Kapolri
- Profil Mendiang Paus Fransiskus dan Kenangan di Indonesia Pilih Naik Mobil Innova Zenix Ketimbang Alphard
- Eks Polisi Terjerat Kasus Narkoba Kabur, Polda NTB Periksa Petugas Jaga
“Memang tidak mudah, namun hal tersebut terus dilakukan untuk mengedukasi masyarakat,” tegas Vidi.
Pembatasan kantong plastik di pasar tradisional Mataram menghadirkan tantangan dan harapan.
“Tantangannya adalah mengubah kebiasaan masyarakat yang sudah tertanam, sedangkan harapannya adalah mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” jelasnya
Upaya DLH melalui sosialisasi, edukasi, dan pemberian alternatif kantong belanja ramah lingkungan patut diapresiasi. Partisipasi aktif dari masyarakat dan komitmen dari para pedagang pasar tradisional menjadi kunci keberhasilan kebijakan ini. (WIL)