Mataram (NTBSatu) – Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat), menggelar kuliah umum bertajuk ‘Pendidikan Agama Bagi Perempuan sebagai Pilar Utama dalam Membentuk Generasi Emas’, Rabu, 12 Februari 2025.
Kuliah umum tersebut menghadirkan narasumber istimewa, Penasihat Grand Syaikh Al-Azhar, Mesir, Prof. Dr. Nahla Shabri Elsiedy. Ia merupakan salah satu dari lima perempuan paling berpengaruh di dunia.
Kegiatan kuliah umum ini bertujuan untuk memperkuat peran perempuan dalam membangun generasi yang berilmu dan berakhlak mulia.
Rektor Ummat, Drs. Abdul Wahab, MA., menyampaikan, apresiasi yang tinggi atas kehadiran Prof. Dr. Nahla Shabri Elsiedy.
“Kami sangat bangga atas kedatangan Prof. Nahla yang jauh-jauh dari Mesir. Semoga kita semua dapat mengambil ilmu yang bermanfaat dari kehadiran beliau,” ujarnya.
Rektor juga menambahkan, bahwa kerja sama internasional seperti ini dapat semakin memperluas wawasan akademik civitas akademika Ummat. Serta, membuka peluang kolaborasi lebih lanjut di bidang pendidikan dan penelitian.
Tak hanya itu, Rektor menekankan pentingnya pendidikan agama bagi perempuan dan pentingnya ilmu dalam kehidupan manusia.
“Perempuan memiliki peran strategis dalam membangun peradaban. Sebagai ibu, pendidik, dan pemimpin dalam berbagai bidang. Perempuan harus memiliki pemahaman yang kuat tentang agama, agar dapat membimbing generasi mendatang dengan baik,” ujarnya.
“Semuanya butuh ilmu, kita di dunia butuh ilmu, di akhirat kita juga butuh ilmu,” tambahnya.
Pernyataan ini menggarisbawahi bahwa pendidikan, terutama pendidikan agama bagi Perempuan adalah faktor utama dalam menciptakan masyarakat yang lebih baik.
Rektor mengatakan, Ummat terus berkomitmen dalam menyediakan wadah bagi para perempuan untuk mendapatkan akses pendidikan yang berkualitas.
Perempuan dalam Dunia Pendidikan

Sementara moderator acara, Dewi Urifa dengan penuh antusias memandu jalannya diskusi yang sangat dinantikan oleh peserta.
Dalam pemaparannya, Prof. Dr. Nahla Shabri Elsiedy menegaskan, Al-Azhar memiliki perhatian besar terhadap perempuan dalam dunia pendidikan.
“Tantangan perempuan di zaman sekarang sangat banyak. Selama lebih dari seribu tahun, Al-Azhar telah menjadi pusat keilmuan dan benteng bagi nilai-nilai Islam, yang menekankan pentingnya pendidikan bagi perempuan,” ungkapnya.
Menurut Prof. Nahla, pendidikan agama tidak hanya menjadi bekal untuk kehidupan akhirat. Tetapi juga, sebagai pijakan kuat dalam menghadapi tantangan dunia modern.
Dengan pendidikan agama yang baik, perempuan dapat menjadi pilar utama dalam membentuk generasi emas yang berkarakter, cerdas, dan berakhlak mulia.
Kuliah umum ini mendapatkan sambutan hangat dari para peserta, yang terdiri dari mahasiswa, dosen, kader otonom muhammadiyah dan masyarakat umum.
Diskusi yang interaktif menunjukkan tingginya antusiasme terhadap isu pendidikan agama bagi perempuan. Para peserta berharap bahwa kuliah umum semacam ini dapat terus digelar, untuk memperkaya wawasan dan memperkuat peran perempuan dalam membangun peradaban yang lebih baik.
Selain diskusi utama, acara ini juga diisi dengan sesi tanya jawab yang menarik. Banyak peserta yang mengajukan pertanyaan terkait peran perempuan dalam dunia pendidikan dan bagaimana penerapan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Prof. Nahla dengan antusias memberikan jawaban yang mendalam dan inspiratif, memberikan wawasan baru bagi para peserta.
Dengan adanya kuliah umum ini, Ummat kembali menegaskan komitmennya dalam mendukung pendidikan bagi perempuan. Terutama, sebagai bagian dari upaya menciptakan masyarakat yang lebih maju dan beradab.
Ke depannya, Ummat berencana mengadakan lebih banyak kegiatan serupa guna memberikan wawasan dan inspirasi bagi generasi muda. Khususnya perempuan, dalam menjalani peran mereka sebagai pendidik dan pemimpin masa depan. (*)