Jakarta (NTBSatu) – Usai diangkat sebagai Komisaris Indpenden Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (Bank BJB), sosok Helmy Yahya (Anggota Komisaris) dan Wowiek Prasantyo atau Bossman Mardigu (Komisaris Utama) kini ramai jadi perbincangan.
Keputusan pengangkatan kedua orang tersebut berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST). Pelaksanaannya secara hybrid di Menara Bank BJB, Bandung, Rabu, 16 April 2025.
Meskipun tidak berkelahiran di Jawa Barat, mereka dipercaya memegang posisi strategis tersebut. Alhasil, Publik pun penasaran dengan latar belakang dari kedua sosok tersebut. Terutama kiprah politik dan bisnis mereka.
- Helmy Yahya
Lahir di Palembang, 6 Maret 1963, Helmy Yahya mengawali kariernya di dunia hiburan sejak 1989 sebagai tim dari acara kuis di layar kaca.
Lulusan Sekolah Tinggi Administrasi Negara (STAN) ini beberapa kali terjun ke dunia politik. Ia sempat ikut dalam berbagai ajang pemilihan kepala daerah (Pilkada) meskipun tak bergabung dengan partai politik mana pun.
Adik dari politikus Golkar Tantowi Yahya ini pernah menjadi Calon Gubernur Sumatera Selatan pada Pilkada 2018. Ia juga pernah menjadi Calon Bupati Kabupaten Ogan Komering Ilir. Namun, ia masih belum berhasil dalam kontestasi itu.
Terakhir, Mantan Direktur Utama TVRI ini resmi bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Ia kembali maju di Pemilu 2024 sebagai Caleg DPR RI dari Dapil I Sumsel namun gagal juga.
Selain menjadi presenter dan politikus, Helmy Yahya juga berpengalaman di dunia bisnis. Mengutip LinkedIn miliknya, Helmy Yahya saat ini menjabat sebagai Chairman Of The Board di R66 Media dan CEO di Badarock Nusantara.
Aktif Jadi Pemateri
Selain itu, orang mengenal Helmy Yahya sebagai communication coach yang banyak memberi seminar dan coaching bidang komunikasi menyangkut public speaking, pitching, negotiation dan personal branding. Serta hal-hal terkait dengan bisnis.
Setelah menjadi komisaris independen Bank BJB, Helmy Yahya memutuskan mundur sebagai kader PSI. Ia menegaskan bahwa saat ini sudah tidak aktif lagi di dunia politik.
“Saya bukan mundur, (tapi) nonaktif . Karena saya itu sekarang jadi ketua asosiasi creator content seluruh Indonesia yang meminta saya menjadi seperti ini,” ucap Helmy Yahya, Rabu, 16 April 2025.
Artinya, Helmy masih berstatus sebagai kader PSI sampai saat ini meski memilih untuk fokus mengurusi Bank BJB.
- Mardigu Wowiek
Sementara itu, Mardigu Wowiek lahir di Madiun, Jawa Timur tahun 1960. Orang mengenalnya sebagai pengusaha, kreator konten, pengamat, hingga pegiat hipnoterapi.
Mardigu seringkali mencuri perhatian warganet karena pernyataan-pernyataannya tentang teori konspirasi dan geopolitik dunia.
Ia juga pernah mencetuskan cryptocurrency di Indonesia bernama Cyronium. Meski sempat mendapat peringatan dari Bank Indonesia dan OJK, tapi Cyronium akhirnya tetap mendapat izin dari BI maupun OJK.
Selain itu, Mardigu sempat disebut sebagai pendiri dan pemilik PT Titis Sampurna, perusahaan minyak dan gas.
Namun, faktanya Mardigu bukan pendirinya, melainkan hanya salah satu pemegang saham minoritas sejak Oktober 2007 hingga September 2016.
Kemudian Mardigu juga mendirikan perusahaan crowdfunding bernama PT Santara Daya Inspiratama. Perusahaan inilah yang mengeluarkan produk berupa Cyronium, cryptocurrency di Indonesia.
Tak hanya itu, Mardigu memiliki bisnis di bidang makanan bernama Mie Newmind yang berdiri sejak 2021.
Baru-baru ini, Mie Newmind viral di media sosial lantaran konsepnya mirip dengan Mie Gacoan, mulai dari jenis makanan, plating menu, hingga bentuk bangunannya.
Di sisi lain, Bossman Mardigu juga mengelola kanal YouTube yang memiliki 1,95 juta pengikut (subscribers).
Di YouTube, dia membagikan video-video yang berisi tanggapan tentang isu-isu terkini, dan terkenal kritis terhadap berbagai kebijakan pemerintah.
Mengutip laman Universitas Bosowa (Unibos), Bossman Mardigu dikenal sebagai pengusaha yang juga terjun dalam bidang konten kreatif. Ia merupakan sosok inspiratif dalam industri, yang menjadi pemilik beberapa perusahaan, jasa konsultasi, dan mengaku pernah menjadi staf ahli di Kementerian Pertahanan (Kemhan).
