Mataram (NTBSatu) – Situasi mencekam melibatkan ribuan individu yang terperangkap di Rumah Sakit Al-Shifa Gaza. Di mana jenazah korban serangan Israel menumpuk dan membusuk.
Rumah sakit terbesar di Gaza ini menghadapi tantangan serius dengan pemadaman listrik, kekurangan bahan bakar, dan diibaratkan sebagai tempat yang hampir seperti kuburan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Berita Terkini:
- Eks Anggota Polisi Terjerat Kasus Narkoba Kabur dari Tahti Polda NTB
- Dugaan Penyimpangan Anggaran Dukcapil Lombok Tengah Dilaporkan ke Jaksa
- Kasus Dugaan Perusakan Gerbang DPRD NTB Diselesaikan Lewat Restorative Justice
- Gubernur NTB: Keuntungan dari Wisata Teluk Saleh Harus Dimanfaatkan untuk Konservasi Hiu Paus
Menurut Juru Bicara WHO, Christian Lindmeier, sekitar 600 orang masih berada di rumah sakit. Sementara yang lain mencari perlindungan di lorong-lorong.
“Di sekitar rumah sakit ada banyak jenazah yang tidak bisa dirawat atau bahkan tidak dikuburkan atau dibawa ke kamar mayat apapun,” ujarnya, mengutip BBC International. “Rumah sakit tidak lagi berfungsi sebagaimana mestinya. Hampir seperti kuburan.”
Dokter juga berbicara tentang jenazah yang menumpuk dan membusuk di rumah sakit. Dr Mohamed Abu Selmia, manajer RS Al-Shifa, mengatakan ada sekitar 150 jenazah yang membusuk, “meninggalkan bau yang tidak sedap”.