Jakarta (NTBSatu) – Ketegangan antara Iran dan Israel semakin memanas. Angkatan Bersenjata Iran secara resmi meningkatkan status operasi militernya terhadap Israel.
Sebelumnya, Iran melakukan operasi peringatan pencegahan, kini berubah menjadi operasi penghukuman kepada Israel.
Mengutip kantor berita resmi Iran, IRNA pada Kamis, 19 Juni 2025, Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Abdul Rahim Mousavi telah mengambil alih langsung kepemimpinan operasi ini.
“Operasi penghukuman yang sesungguhnya akan segera dilaksanakan,” ujar Rahim Mousavi dalam keterangannya.
Mayor Jenderal Mousavi menuduh Israel secara sistematis mengabaikan hukum internasional, dan melakukan kejahatan kemanusiaan. Khususnya, dengan membunuh sekitar 300 wartawan di Gaza dan Lebanon.
Ia juga mengutuk serangan brutal Israel kepada personel media Penyiaran Republik Islam Iran (IRIB), dalam upaya membungkam suara kebenaran.
Pernyataan tersebut merujuk pada serangan Israel terhadap kantor pusat IRIB di Teheran pada Senin, 16 Juni 2025.
“Penduduk wilayah pendudukan, terutama di Tel Aviv dan Haifa, kami peringatkan untuk segera meninggalkan daerah tersebut demi keselamatan mereka. Agar tidak menjadi korban ambisi brutal Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu,” tegas Jenderal Mousavi.
Hingga Kamis, 19 Juni 2025, konflik mematikan ini telah memasuki hari ketujuh. Kedua belah pihak semakin memperluas serangan.
Serangan udara Israel dilaporkan telah menewaskan setidaknya 224 orang di Iran, termasuk sejumlah komandan militer penting, ilmuwan nuklir, serta warga sipil.
Otoritas Israel menyebut bahwa setidaknya 24 orang, termasuk wanita dan anak-anak, tewas dalam serangan balasan Iran di wilayah Israel. (*)