Kota Bima (NTBSatu) – Fenomena munculnya buih di kawasan Teluk Bima kembali terjadi. Di mana kejadian serupa juga pernah terjadi dua tahun lalu.
Kepala Bidang Pemasaran, Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Bima, Buana Eka Putra mengatakan, fenomena munculnya buih tersebut, berpengaruh terhadap jumlah kunjungan wisatawan di tempat wisata sekitar Teluk Bima.
“Ini (fenomena munculnya buih) mempengaruhi tingkat kunjungan ke destinasi yang berada di sekitar Teluk Bima, contohnya di Lawata,” kata Buana dikonfirmasi NTBSatu, Jumat, 1 Maret 2024.
Pada tahun sebelumnya, munculnya fenomena buih tersebut mengharuskan penutupan kawasan Pantai Lawata selama seminggu. Sebab, air laut tempat munculnya buih tersebut menyebabkan gatal-gatal.
“Dulu tidak disarankan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk membuka kawasan di Lawata,” ujarnya.
Berita Terkini:
- Kapan BSU Rp600.000 Kemnaker Cair ke Rekening Pekerja?
- Mengenal Reza Pahlavi, Putra Mahkota Iran yang Serukan Ganti Rezim Ali Khamenei
- Mohan Terpilih Jadi Ketua Golkar NTB 2025-2030, Segera Tentukan Jajaran Pimpinan
- Bank Dunia Pangkas Proyeksi Ekonomi Indonesia 2025 Jadi 4,7 Persen, Ada Apa?
Tak ingin penutupan itu terjadi lagi, Buana berharap, agar segera dicarikan solusinya terhadap fenomena tersebut.
Menurutnya, fenomena tersebut cukup mengkhawatirkan, mengingat Teluk Bima merupakan daerah destinasi favorit bagi masyarakat Bima.