Mataram (NTBSatu) – Momen menegangkan terjadi di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Makassar, Sulawesi Selatan, pada Rabu 15 Mei 2024 kemarin.
Pesawat Garuda Indonesia dengan kode penerbangan GIA 1105 yang membawa 450 jemaah haji asal Kabupaten Gowa, Sulsel, terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah mengalami kebakaran pada mesin bagian sayap kanan.
Peristiwa ini terjadi tak lama setelah pesawat lepas landas dari Bandara Sultan Hasanuddin.
Berdasarkan video dan gambar yang beredar di media sosial menunjukkan asap tebal dan api yang keluar dari mesin pesawat, membuat panik para jemaah haji di dalam.
Pilot dengan sigap mengambil tindakan Return to Base (RTB) untuk mendaratkan pesawat kembali ke Makassar.
Berkat kesigapan pilot dan kru pesawat, seluruh jemaah haji berhasil diselamatkan dan kembali ke Asrama Haji Sudiang Makassar dalam kondisi selamat.
Menurut pihak Garuda Indonesia, kebakaran terjadi karena adanya percikan api pada salah satu mesin pesawat.
Stakeholder Relation Manager Angkasa Pura I Bandara Internasional Sultan Hasanuddin Taufan Yudhistira belum berkomentar banyak terkait peristiwa tersebut.
Berita Terkini:
- Gubernur NTB Lalu Iqbal Telepon Gubernur Bali soal Izin Lalu Lintas Sapi
- TAC Dorong Pemenuhan Hak Penyandang Disabilitas dalam Penanggulangan Bencana
- Pentas Wayang Botol SPWS Rayakan 75 Tahun Persahabatan Indonesia – Prancis
- NTB Jadi Penerima Bantuan 25 Ribu Rumah Buat Warga Tidak Punya Gaji, Penyerahan 25 April 2025
- Gubernur NTB Atensi Kasus “Walid Lombok”, Telepon UPTD PPA Minta Beri Perlindungan kepada Korban
“Sebentar dulu, saya cari informasi dulu, ditunggu informasi lanjutnya, ” kata Taufan, dikutip dari Kompas.com.
Pilot memutuskan untuk melakukan RTB sebagai langkah cepat guna meminimalisir risiko dan memastikan keselamatan penerbangan.
Mesin pesawat yang mengalami kendala saat ini menjalani prosedur pengecekan menyeluruh untuk memastikan kesiapan armada sebelum kembali beroperasi.
Peristiwa ini tentu menjadi perhatian serius bagi Garuda Indonesia dan otoritas terkait.
Penyelidikan menyeluruh akan dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kebakaran dan memastikan agar kejadian serupa tidak terulang kembali di masa depan.
Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto juga masih belum mendapatkan informasi terkait peristiwa terbakarnya pesawat pengangkut jemaah haji tersebut.
“Saya cek dulu, belum monitor,” singkatnya.
Peristiwa terbakarnya pesawat Garuda Indonesia ini tentu menimbulkan kekhawatiran bagi masyarakat, terutama bagi para jemaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci.
Namun, penting untuk tetap tenang dan percaya pada proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak terkait.
Garuda Indonesia dan otoritas penerbangan berkomitmen untuk memastikan keselamatan penerbangan dan kenyamanan para penumpang. (WIL)