Mataram (NTB Satu) – DPRD Kota Mataram mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram segera mengambil langkah efektif dalam menyikapi kenaikan harga bahan pokok (bapok) menjelang natal dan tahun baru (Nataru).
Sebagaimana diketahui, Pemkot Mataram dikategorikan tangkas dalam mengatasi inflasi hingga mendapatkan penghargaan dari Pemerintah Pusat.
“Penghargaan ini jangan hanya sebagai simbol saja. Tapi riil di lapangan justru inflasi,” singgung Ketua Komisi II DPRD Kota Mataram, Herman, pekan kemarin.
Dari pantauan, harga kebutuhan pokok seperti beras, telur, minyak goreng, hingga sayuran dalam dua minggu terakhir sedang mengalami kenaikan harga di semua pasar induk Kota Mataram.
Kenaikan harga itu tidak hanya memberatkan konsumen di level rumah tangga, namun juga para pelaku usaha. “Ya bingung juga, bahan baku produk kita seperti bawang dan cabai harganya naik. Sedangkan harga jual tidak mungkin kita naikkan,” keluh Haris, mahasiswa Universitas Mataram yang sedang menekuni bisnis sambal pedas, Senin, 12 Desember 2022.
Lanjut Herman, Pemkot Mataram harus melakukan langkah yang efektif seperti operasi pasar murah (OPM) untuk menekan laju kenaikan harga di masyarakat. “Saya rasa OP ini harus digalakkan, tapi jangan hanya komoditi tertentu saja,” terang politisi Gerindra itu.
Selain itu, Pemkot juga harus membangun komunikasi dengan beberapa lembaga terkait. Seperti Bank Indonesia (BI) maupun dengan pihak swasta agar laju inflasi tidak terus-menerus menggerogoti perekonomian masyarakat.
Sementara, Kepala Bidang Pengendalian Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram, Sri Wahyunida tidak menampik adanya kenaikan harga bapok jelang Nataru.“Harga beras dan telur memang mengalami kenaikan,” tuturnya.
Sementara untuk minyak goreng, kata Nida, permintaan cukup banyak. Sedangkan minyak yang didistribusikan oleh Kementerian Perdagangan (Kemendag) stoknya mulai jarang.
“Bulog sudah mengajukan permintaan minyak kita sebanyak sembilan kontainer ke Pusat. Satu kontainer isinya 20 ton,” pungkasnya. (RZK)