Mataram (NTB Satu) – Di tengah ancaman fenomena El Nino dikhawatirkan terjadi kekeringan ekstrem yang melanda Provinsi NTB. Hal tersebut tentu akan berpengaruh pada ketahanan pangan.
Asisten II Sekretaris Daerah (Setda) Provinsi NTB, Fathul Gani mengatakan, sebagian besar wilayah di Indonesia sudah mulai terdampak fenomena El Nino, termasuk di NTB.
Pada skala nasional, dampak dari El Nino ini sudah terlihat, diantaranya cadangan pangan berkurang dan harga beras secara nasional mulai naik.
“Tapi, kalau melihat stok lokal (NTB) itu sebenarnya kondisinya normal,” kata Fathul Gani, Selasa, 5 September 2023.
Berita Terkini:
- Fahri Hamzah Bertemu Menteri Trenggono, Bahas Penataan Tempat Tinggal Nelayan
- Ternyata Segini Gaji Paus Leo XIV yang Baru Terpilih Gantikan Paus Fransiskus
- iPhone Makin Canggih! iOS 19 Hadir Bulan Depan dengan 3 Fitur Baru
- Apple Siapkan 7 Fitur Unik Baru di iPhone 18, Kamera Depan Ke Pojok Samping
Berdasarkan angka Kerangka Sample Area (KSA) yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), angka sementara produksi gabah kering giling Provinsi NTB sampai bulan Oktober 2023, sekitar 1,32 juta ton atau sekitar 900.000 ton beras.
Sementara itu, kebutuhan beras Provinsi NTB berada dikisaran 600.000 ton. Artinya, produksi beras di NTB mengalami surplus sekitar 300.000 ton.
“Ini estimasi sampai dengan Oktober ya, kalau sudah akhir Oktober kita belum tahu. Artinya sampai dengan Oktober ini kita dalam kondisi aman-aman sebenarnya,” jelas mantan Kadistanbun NTB itu.