Mataram (NTBSatu) – Bupati Sumbawa, Mahmud Abdullah alias Haji Mo kebut rencana pembangunan pelabuhan Teluk Santong sebagai pelabuhan logistik dan komoditas pangan. Saat ini, tersedia lahan sebesar 300 hektare di Desa Teluk Santong, Plampang yang telah memasuki studi kelayakan, dan master plan.
Selain itu, Haji Mo mengatakan, telah tersedia dokumen analisis mengenai dampak lingkungan dan detail engineering design kawasan Pelabuhan Teluk Santong. Ground Breaking pun telah terlaksana pada 11 Januari 2023 oleh Kepala Badan Pangan Nasional RI.
Kini, telah terbit Keputusan Menteri LHK RI Nomor SK.1256/MENLHK/SETJEN/ PLA.2/11/2023. Keputusan itu mengatur Penetapan Batas Areal Pelepasan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Pelabuhan Teluk Santong Beserta Sarana dan Prasarana Pendukungnya.
Selanjutnya, Haji Mo kebut rencana KEK Agro dan Energi Tanjung Santong dan pembangunan Bendungan Kerekeh. Ia juga mendukung penyediaan air daerah irigasi Kerekeh seluas 4.500 Hektare.
Bendungan itu menyediakan sumber air baku air bersih sebesar 260 liter per detik untuk pengendalian banjir Sumbawa dan pengembangan pariwisata. Serta, energi listrik sebesar 270,74 kWh dari Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro.
“Kami juga melaksanakan studi kelayakan, detail desain, perencanaan LARAP dan studi AMDAL,” ungkap Haji Mo, Sabtu, 6 Juli 2024.
Baca juga: Bupati Mahmud Abdullah Luncurkan Rute Baru Penerbangan Sumbawa-Denpasar

Saat Haji Mo berdiskusi di Kantor Kementerian PUPR
Haji Mo Kebut Sejumlah Pembangunan di Kabupaten Sumbawa
Lebih lanjut, Haji Mo kebut Kabupaten Sumbawa untuk membangun Jalan Batu-Dulang-Tepal-Baturotok-Lenangguar sepanjang 12,6 kilometer. Program itu terlaksana melalui Inpres Percepatan Konektivitas Jalan Daerah untuk pembangunan Tepal-Batu Rotok sepanjang 8,01 kilometer yang menelan sekitar Rp205,9 miliar.
Kemudian, Haji Mo kebut juga pembangunan Kabupaten Sumbawa membangun ruas jalan Lenangguar-Teladan sepanjang 1,6 kilometer dari panjang total penanganan 9 kilometer. Pada 2024, pembangunan berlanjut sepanjang 7,4 kilometer dengan anggaran sekitar Rp49,8 miliar melalui Program Inpres Jalan Daerah.
Terakhir, Haji Mo juga mendukung pembangunan Jalan Lingkar Utara Samota. Pembangunan ini untuk mendukung pengembangan kawasan pariwisata, pemukiman dan pengembangan sport tourism.
Pembangunan ruas jalan itu telah terlaksana sejak 2014 hingga 2022 dengan panjang lebih 23 kilometer termasuk dua buah jembatan. Pada tahun 2023-2024 pelaksanaan pembangunan pun berlanjut.
“Ruas jalan lingkar utara Samota melalui Program Inpres Percepatan Konektivitas Jalan Daerah sepanjang 1,5 kilometer dan empat buah jembatan dengan total anggaran sekitar Rp134,2 miliar,” tandas Haji Mo.