Kota Bima (NTBSatu) – Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima, Syarief Bustaman menyebutkan, program Gerakan Masyarakat Jumat Pagi Bersihkan Lingkungan (Gema Jumpa Berlian), merupakan salah satu wadah untuk menyadarkan masyarakat tentang kebersihan.
Menurutnya, ide besar dari Penjabat (Pj) Wali Kota Bima, H. Mohammad Rum itu, sebagai jalan untuk merubah mindset masyarakat.
Di mana, pekerjaan menangani sampah dan kebersihan kota, bukan hanya tugas pemerintah. Melainkan seluruh elemen punya tanggung jawab dan tupoksi masing-masing.
“Bahwa bekerja menangani dan membersihkan kota ini jangan hanya di timpakan atau ditumpukkan kepada Pemkot saja,” kata Syarief dikonfirmasi NTBSatu, kemarin.
Meski inisiatif gerakan ini motornya adalah Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun ia berharap, masyarakat juga bisa berpartisipasi lebih aktif, minimal pada lingkungan masing-masing.
Berita Terkini:
- OJK NTB Tutup Ribuan Situs Pinjol Ilegal, Masyarakat Diminta Pertimbangkan Sebelum Meminjam
- Disnakertrans NTB Respons TKW yang Kabur dari Rumah Penampungan di Malang
- Baznas NTB Salurkan Rp2 Miliar untuk Membantu Rakyat Palestina
- Disnakertrans Siapkan Posko Pengaduan THR, Karyawan Harus Gercep Melapor
“Beliau (Pj Wali Kota Bima), jika tidak ada Dinas luar, beliau langsung tour keliling mengimbau langsung masyarakat untuk membersihkan lingkungannya,” ujarnya.
Adapun program Gema Jumpa Berlian ini dilaksanakan tiga kali dalam sebulan. Kemudian satu Minggu terkahir dalam bulan tersebut akan diisi dengan kegiatan Imtaq.
Sebagai informasi, volume sampah domestik atau sampah rumah tangga yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Kecamatan Rasanae Timur, per harinya mencapai 414 meter kubik.
Sampah-sampah tersebut selain dibuang ke TPA, juga akan dibuang ke Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R), juga ke Bank Sampah Induk (BSI).
Sampah-sampah itu diangkut oleh 28 dumtrack, 27 kontainer, dan juga diangkut oleh pelayanan armada sampah kelurahan, yang terdiri dari 8 armada roda empat dan 3 armada roda tiga. (MYM/*)