Mataram (NTBSatu) – Bocoran desain iPhone 17 Pro terbaru mencuri perhatian publik, terutama karena tampilan modul kamera belakangnya yang dikabarkan mirip dengan Google Pixel memanjang horizontal dari sisi kiri hingga kanan perangkat.
Meski Apple belum memberikan konfirmasi secara resmi, Google sudah lebih dulu menyindir desain baru iPhone 17 Pro melalui sebuah video berdurasi satu menit di kanal YouTube Made by Google.
Dalam video tersebut, Google menampilkan percakapan fiktif antara iPhone dan Pixel yang menyoroti kebiasaan Apple “mengadopsi” fitur Pixel.
Pixel menyindir bahwa Apple kerap mengikuti jejak Google, seperti saat Night Sight dikenalkan Google lebih dulu, lalu diikuti iPhone dengan Night Mode.
Fitur Magic Eraser juga disorot karena setelah hadir di Pixel, Apple meluncurkan fitur serupa bernama Cleanup.
Bahkan fitur widget, yang sudah hadir sejak awal di Android, baru hadir di iPhone beberapa tahun kemudian.
Meski sering mendapat sindiran, popularitas iPhone di kalangan remaja Amerika Serikat tetap tinggi.
Berdasarkan survei terbaru oleh Piper Sandler terhadap 6.455 remaja di 43 negara bagian, sebanyak 88% remaja memiliki iPhone naik dari 85% pada tahun sebelumnya.
Survei juga menunjukkan bahwa 88% remaja berencana membeli iPhone lagi, dengan 25% di antaranya berharap bisa upgrade ke iPhone 17 saat dirilis pada musim gugur atau musim dingin.
Tren positif ini sebenarnya telah berlangsung cukup lama. Selama sepuluh tahun terakhir, jumlah remaja yang memiliki iPhone terus mengalami peningkatan. Pada April 2015, hanya 66% dari mereka yang memiliki iPhone, sementara kini angkanya telah mencapai 88%.
Meski Apple memiliki berbagai layanan, tidak semuanya berhasil menarik minat pasar remaja. Contohnya, Apple TV+ masih menghadapi tantangan dalam menjangkau anak muda, terbukti dengan kurang dari 1% remaja yang tercatat sebagai pelanggan layanan streaming ini. (*)