Mataram (NTB Satu) – Alih fungsi lahan di Provinsi NTB terus terjadi. Secara akumulatif, sekitar 10.000 hektare dari total 270.000 hektare lahan produksi di NTB mengalami penyusutan tiap tahunnya.
“Kalau kita melihat penyusutannya kisarannya 10 ribuan hektare, dan itu cukup besar,” kata Asisten II, Setda Provinsi NTB, Fathul Gani, Selasa, 5 September 2023.
Alih fungsi lahan di NTB, kata Gani, faktornya banyak didominasi oleh pembangunan tempat tinggal atau perumahan.
Berita Terkini:
- PIP 2025 Cair Juni, Berikut Cara Cek Penerima Bantuan Lewat NISN dan NIK
- Terduga Teroris di Bima asal Pekalongan Diamankan saat Antar Anak Sekolah
- Rusia Siap Bantu Indonesia Kembangkan Proyek Nuklir
- BREAKING NEWS – Terduga Teroris di Bima Ditangkap Densus 88
Namun, ia tidak menafikan, pembangunan perumahan ini merupakan suatu keniscayaan. Tapi paling tidak lokasinya sebaiknya diprioritaskan di lahan-lahan yang tidak produktif.
“Kita berpikirnya bukan hanya hari ini, tapi untuk masa depan anak cucu kita. Artinya ada lahan pangan berkelanjutan yang harus dipertahankan,” terangnya.