Mataram (NTBSatu) – Badan Pusat Statistik (BPS) NTB merilis bahwa inflasi dari Kota Mataram, Kabupaten Sumbawa, dan Kota Bima mengalami penurunan.
NTB mengalami penurunan inflasi sebesar 0,06 persen pada April 2024. Sementara itu, inflasi year to date atau inflasi tahun kalender sebesar 1,05 persen dan nilai inflasi tahun ke tahun sebesar 3,31 persen.
Kepala BPS NTB, Drs. Wahyudin mengatakan, dari 38 provinsi yang menghitung Indeks Harga Konsumen (IHK), 34 provinsi mengalami inflasi dan empat provinsi mengalami deflasi.
Menurut penghitungan nasional, nilai inflasi April 2024 secara bulan ke bulan mencapai 0,25 persen, secara tahun ke tahun sebesar 3,00 persen, dan secara tahun kalender sebesar 1,19 persen.
“Inflasi terbesar bulan April 2024 diduduki provinsi Papua sebesar 1,20 persen dan deflasi terbesar di provinsi Sumatera Barat sebesar 0,30 persen,” ungkap Wahyudin, Kamis, 2 Mei 2024.
Berita Terkini:
- FJPI Kawal Kasus Dugaan Persekusi Jurnalis Perempuan di NTB
- Balada Cinta Abadi: Arti Puitis Lagu Scorpions ‘When You Came Into My Life’, Ciptaan Titiek Puspa
- Segini Gaji Helmy Yahya hingga Bossman Mardigu Usai Ditunjuk Jadi Komisaris Bank BJB
- Scorpions Pernah Konser di 4 Kota Indonesia, Bali Jadi Sejarah Terciptanya Lagu “When Came Into My Life” Karya Mendiang Titiek Puspa
- Eks Anggota Polisi Terjerat Kasus Narkoba Kabur dari Tahti Polda NTB
Lebih lanjut, Wahyudin menyebutkan bahwa inflasi NTB lebih rendah dari inflasi nasional. Indeks harga konsumen masyarakat pun makin menurun.
Ia menyebutkan bahwa komoditas penyumbang inflasi gabungan pada April 2024 yaitu tomat, bawang merah, emas perhiasan, cumi-cumi, dan daging ayam ras.
Adapun lima komoditas yang menahan inflasi ialah yang mengalami penurunan harga, yaitu beras, cabai rawit, cabai merah, telur ayam ras, dan ikan kembung,” tandas Wahyudin. (GSR)