Mataram (NTBSatu) – Jumlah kunjungan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) sepanjang tahun 2024, mengalami peningkatan sebesar 34,65 persen daripada tahun sebelumnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) NTB, Lalu Gita Ariadi mengatakan, lonjakan ini turut mendongkrak Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) hingga 53,46 persen. Namun, peningkatan ini memunculkan keluhan soal keterbatasan kuota pendakian.
Sebelumnya, Balai TNGR membuka kembali enam jalur wisata alam pendakian mulai 3 April 2025. Dengan jumlah kuota hanya 700 orang.
Rinciannya, jalur Senaru, Sembalun, dan Torean digabung menjadi 400 kuota. Sedangkan jalur Aik Berik, Tete Batu, dan Timbanuh masing-masing 100 kuota.
Hari pertama pendakian, ramai sejumlah Trekking Organizer (TO) melakukan protes terkait pembatasan jumlah kuota pendakian Gunung Rinjani yang hanya 700 orang.
“Karena itu, nanti kita lakukan evaluasi, kajian, bersama-sama untuk memastikan berapa layaknya, berapa pastinya. Kemudian treatment pada saat musim puncak, berapa toleransinya,” ujar Gita dalam Rapat Koordinasi Mekanisme Pengelolaan Wisata Alam Pendakian Gunung Rinjani di Kantor BTNGR, Senin, 14 April 2025.
Peningkatan Sarana Prasarana dan Promosi
Gita juga berharap, peningkatan PNBP dapat kembali dirasakan dalam bentuk pembangunan sarana prasarana di TNGR.
“PNBP yang meningkat itu kita harapkan juga ada baliknya ke destinasi ini dengan dukungan sarpras dan lain sebagainya. Termasuk kita berjuang untuk connectivity, accessibility menuju objek wisata,” jelasnya.
Dalam hal ini, Mantan Penjabat (Pj.) Gubernur NTB itu mendorong pemerintah kabupaten/kota lebih aktif mempromosikan TNGR melalui atraksi dan paket wisata yang menarik.
“Kemudian, mengajak pelaku usaha menjaga kualitas layanan. Komunikasi dan koordinasi antar pihak pun dinilai perlu diperkuat,” tuturnya.
Gita menegaskan, agar semua mencari solusi atas persoalan ini. Untuk pemda yang terlibat berikan yang terbaik, object image adalah tugas pemerintah kabupaten.
Menurutnya, image Sembalun harus terang dan aman, roda image merupakan tugas pelaku wisata Taman Nasional Gunung Rinjani yang harus ramah, humanis dan melayani dengan baik
“Kami Pemprov NTB membantu promosikan bagaimana aksesibilitas orang datang dan pergi ke NTB sampai dengan infrastruktur, aksesibilitas dan konektivitas. Itu tugas tugas kami Pemerintah Provinsi NTB,” pungkasnya. (*)