Mataram (NTBSatu) – Puasa Ramadan 1445 H telah memasuki fase sepuluh hari terakhir. Pada fase tersebut, setiap harinya menjadi hari-hari yang istimewa di antara hari lainnya pada bulan Ramadan. Salah satu keistimewaanya, yakni terdapat malam Lailatul Qadar.
Dikutip dari buku ‘Fikih Ibadah: Panduan Lengkap Beribadah sesuai Sunnah Rasul’ karya Hasan Ayyub, Lailatul Qadar adalah malam yang terbaik selama satu tahun. Amalan di malam tersebut nilainya lebih baik dari amalan selama seribu bulan.
Malaikat utusan akan turun sebagai rahmat dari Allah SWT pada malam tersebut untuk menebar kesejahteraan kepada para hamba-Nya. Rasulullah saw., sendiri menjadikan 10 hari terakhir di bulan Ramadan sebagai waktu memaksimalkan ibadahnya. Dalam hadits yang diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata:
“Pada malam sepuluh terakhir, Rasulullah saw., (lebih) bersungguh-sungguh (untuk beribadah), melebihi kesungguhan pada malam lainnya.” (HR Muslim).
Berikut 7 amalan Nabi Muhammad saw., yang dapat diamalkan saat 10 malam terakhir Ramadan dikutip dari laman NU Online dan Kementerian Agama:
Berita Terkini:
- MDMC Gelar Program “Karang Tangguh” di NTB, Upaya Tekan Risiko Dampak Bencana
- Debat Baru Mulai, Calon Wali Kota Bima Nomor Urut 3 Tinggalkan Podium
- Senator Evi Apita Maya Tegaskan Dukung Zul-Uhel di Pilgub NTB 2024
- SMKPP Negeri Bima akan Teruskan Pertanian Berkelanjutan
- Menggiatkan Ibadah Qiyamul Lail
Menggiatkan ibadah qiyamul lail atau beribadah di malam hari sangat dianjurkan, terutama pada 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Artinya, di setiap malam saat bulan suci umat muslim dianjurkan untuk menghidupkan malam dengan ibadah, tetapi begitu masuk di sepuluh hari terakhir maka ibadahnya harus lebih sungguh-sungguh.
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Sayyidah ‘Aisyah telah disampaikan,
“Dari ‘Aisyah ra, dia berkata, ‘Pada 20 hari yang pertama (di bulan Ramadhan), Nabi saw., biasa mengkombinasikan antara shalat, puasa dan tidurnya. Namun jika telah masuk 10 hari terakhir, beliau bersungguh-sungguh dan mengencangkan sarungnya (menjauhi istri-istrinya).” (HR Ahmad).
- Mengajak Orang Lain Qiyamul Lail
Tidak hanya dengan menggiatkan ibadah, umat muslim juga dianjurkan mengajak orang lain untuk bersama-sama menghidupkan malam 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Salah satu yang bisa dilakukan apabila seseorang sudah berkeluarga, yaitu dengan membangunkan keluarganya untuk beribadah.
Diriwayatkan dari Aisyah r.a., ia berkata:
“Jika telah datang 10 hari yang terakhir (di bulan Ramadhan), Nabi ﷺ mengencangkan sarungnya, menghidupkan malam-malamnya (dengan beribadah), dan membangunkan keluarganya (untuk beribadah).” (HR Bukhari dan Muslim).