PMI Asal Anjani yang Meninggal Tak Wajar di Malaysia Telah Sampai di Kampung Halaman
						Lombok Timur (NTBSatu) – Jenazah Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Anjani, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, Jurpriyadi (27), akhirnya sampai di rumah duka pada Jumat, 15 Maret 2024.
Kepulangan korban diterima oleh keluarga dan masyarakat setempat. Isak tangis keluarga pun tak terbendung saat menerima korban yang pulang dalam kondisi berbalut kafan.
“Janazah almarhum sampai di rumah hari Jumat sekitar pukul 13:30 Wita. Kemudian langsung dibawa ke Musala, selanjutnya langsung dimakamkan,” kata istri Jupriyadi, Nuraini, Sabtu, 16 Maret 2024.
Sebelumnya, proses pemulangan korban sempat menemui hambatan. Di mana pihak keluarga korban diharuskan membayar biaya pemulangan sebanyak Rp35 juta.
Beruntungnya, uang tersebut dapat terkumpul melalui urunan keluarga besar, beberapa donatur, masyarakat, hingga Lembaga Sosial Desa (LSD) Anjani.
Berita Terkini:
- Kejati NTB Tunggu Arahan Pusat “Keroyok” Tambang Ilegal Sekotong
 - Gibran Ajak Kader Ansor Melek Teknologi, Santri Harus Kuasai AI hingga Blockchain
 - Proyek Jalan Lenangguar – Lunyuk Dikebut Ujung Tahun, Sekda Faozal: Bisa Dikejar, Mereka Tambah Tukang!
 - Kopi Robusta Batulanteh Kantongi Sertifikat Indikasi Geografis dari Kemenkumham
 
Nuraini menyebut, sang suami pergi merantu ke secara ilegal ke Malaysia pada 19 Februari 2024 lalu.
Nuraini mengaku terakhir kali berkomunikasi dengan korban pada 21 Februari 2024. Korban disebut tak lagi dapat dihubungi setelah melakukan penyeberangan ke Malaysia via jalur laut.
Kemudian sehari setelahnya, melalui teman korban, Nuraini mendapat kabar bahwa suaminya tertabrak sepeda motor ketika menuju lokasi bekerja.
“Saat itu temanya ini pergi mencari bantuan di pekerja yang ada di sekitar lokasi itu. Tapi pas dia balik, katanya suami saya sudah tidak dak ada lagi di tempat itu,” ujar Nuraini.
Kemudian beberapa hari setelahnya, seorang tetangga Nuraini memperlihatkan video di media sosial terkait seorang PMI yang tewas mengenaskan di Malaysia. Korban itu teridentifikasi sebagai Supriyadi.
Sementara itu, menjelaskan hasil otopsi korban, Anggota LSD Desa Anjani, Firman Siddik, mengatakan Jurpriyadi meninggal dunia setelah tertabrak yang mengakibatkan tulang rusuk bagian kiri patah. Tulang yang patah itu diketahui menusuk paru-paru korban hingga mengakibatkan pendarahan. (MKR)
				
					
  


