Mataram (NTBSatu) – Kantor Wilayah Direktorat Jendral Pajak Nusa Tenggara mencatat kepatuhan pelaporan SPT Tahunan di NTB yang tumbuh positif.
Kepala Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan, Kanwil DJP Nusa Tenggara, Heru Budhi Kusumo, mengatakan, pada periode Januari 2024, jumlah penyampaian SPT Tahunan telah mencapai 47.457 Wajib Pajak.
“Angka ini terdiri atas penyampaian SPT oleh 1.241 WP Badan (tumbuh 13,95 persen y-o-y) dan 46.216 WP Orang Pribadi (tumbuh 17,17 persen y-o-y),” kata Heru Budhi dalam keterangan resminya, ditulis NTBSatu Selasa, 5 Maret 2024.
Adapun batas lapor pajak 2024 untuk Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan bagi Wajib Pajak (WP) Orang Pribadi (OP) periode 2023 ditutup pada 31 Maret 2024.
Berita Terkini:
- Kunker ke Surabaya, Komisi III DPRD NTB Nilai Perubahan Perda Penyertaan Modal Mendesak
- Diskursus Vol VI Overact Theatre, Menguak Sejarah Teater Kamar Indonesia
- Perjalanan Kepemilikan ANTV yang Kini Lakukan PHK Massal
- Sebelum Gubernur Terpilih Dilantik, Hassanudin akan Dievaluasi Kemendagri 9 Januari 2025
Tidak hanya sekadar melaporkan penghasilan rutin ataupun bukti potong, WP OP juga harus mengisi daftar harta yang dimiliki dalam SPT Tahunan.
Ada enam kategori harta yang WP wajib laporkan dalam SPT Tahunan. Keenam kategori tersebut meliputi harta kas dan setara kas, harta berbentuk piutang, investasi, alat transportasi, harta bergerak, dan harta tidak bergerak.
Per 28 Februari 2024, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mencatat telah ada 5,41 juta WP yang sudah menyampaikan laporan pajaknya.