Mataram (NTBSatu) – Harga beras di NTB kian meroket. Saat ini kondisinya, berada pada posisi Rp14.500 hingga Rp16.500 per kilogram untuk beras medium. Sementara, beras premium sebesar Rp15.000 hingga Rp17.500 per kilogram.
Harga tersebut telah melebihi Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah, yakni Rp10.900 per kilogram untuk beras medium dan Rp13.900 per kilogram untuk beras premium.
Naiknya harga beras di NTB ini, perlu menjadi atensi khusus Pemprov. Sebab, dapat memicu meningkatnya laju angka kemiskinan.
“Tentu akan memicu, karena beras ini merupakan kebutuhan pokok. Sehingga, dengan harganya yang naik, berarti ada tambahan pengeluaran dari masyarakat,” ungkap Pengamat Ekonomi Universitas Mataram (Unram), Dr. M. Firmansyah, ketika dihubungi wartawan, Senin, 26 Februari 2024.
Berita Terkini:
- Semarak HUT ke-52, PDI Perjuangan NTB akan Kunjungi Pejuang Partai Hingga Gelar Mimbar Demokrasi
- Johan Rosihan Cek Pemagaran Laut di Tangerang, Sebut Berpotensi Melanggar Hukum
- KPK Sebut 885 Tambak Udang di NTB Beroperasi Secara Ilegal
- Terdakwa Pembunuhan Istri di Lombok Timur Dituntut Hukuman Mati
Ketika ada tambahan pengeluaran untuk membeli beras, lanjutnya, maka masyarakat akan mengurangi porsi belanja kebutuhan lainnya.
“Ini yang akan memicu, karena kemiskinan itu salah satu yang dilihat adalah kapasitas belanja masyarakat. Jadi kemampuan uang untuk belanja nilainya berkurang, karena harga yang tinggi,” jelas Firmansyah.