Mataram (NTBSatu) – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dikabarkan akan meninjau lokasi hilirisasi pengembangan rumput laut di Teluk Ekas, Kabupaten Lombok Timur, Kamis, 29 Februari 2024.
Namun, sampai hari ini Pemprov NTB belum bisa memastikan apakah sosok orang nomor satu di Indonesia itu akan jadi datang.
“Kepastian jadi datang atau tidak, masih menunggu jadwal pasti dari Istana,” kata Penjabat (Pj.) Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Gita Ariadi kepada wartawan usai rapat koordinasi kedatangan Presiden Jokowi bersama Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Kemenkomarves) di Mataram, Senin, 26 Februari 2024.
Sebab, pada hari yang sama, Jokowi telah dijadwalkan untuk mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Setelah ke IKN, bagaimana perkembangannya apakah jadi ke Lombok atau tidak, belum tahu. Serta, siapa yang akan hadir bila RI 1 tidak jadi datang, juga masih menunggu,” ungkap Gita.
Meski belum mendapat kepastian kedatangan Jokowi, Pemprov NTB bersama Kemenkomarves terus mempersiapkan kegiatan kunjungan kerja tersebut.
Berita Terkini:
- Kunker ke Surabaya, Komisi III DPRD NTB Nilai Perubahan Perda Penyertaan Modal Mendesak
- Diskursus Vol VI Overact Theatre, Menguak Sejarah Teater Kamar Indonesia
- Perjalanan Kepemilikan ANTV yang Kini Lakukan PHK Massal
- Sebelum Gubernur Terpilih Dilantik, Hassanudin akan Dievaluasi Kemendagri 9 Januari 2025
“Terutama yang kita persiapkan lokasi acaranya, tempat budidaya rumput laut yang akan ditinjau, dan tempat pameran. Agar nyaman dan lancar mobilitas acaranya,” jelas Gita.
Terlebih lagi, di hari kedatangan Jokowi tersebut akan berlangsung perayaan Bau Nyale di daerah Selatan Lombok.
“Rekayasa lalu lintasnya kita minta untuk diperhatikan, karena para tamu banyak yang menginap di Kawasan Kuta Mandalika. Sehingga mobilisasi tamu ke Teluk Ekas juga menjadi perhatian, agar lancar saat arus balik masyarakat yang baru selesai menangkap Nyale,” tambah Gita.
Dirinya pun berharap Presiden Jokowi dapat hadir langsung meninjau potensi rumput laut di Pulau Lombok.
“Agar kawasan Selatan Lombok ini, yang terkenal sebagai salah satu daerah penghasil rumput laut terbesar secara nasional dapat menjadi sentral ekonomi biru ke depannya,” harap Gita. (JEF)