Mataram (NTBSatu) – Wartawan senior, Bambang Harymurti, mengungkapkan harapannya kepada pemimpin yang akan terpilih menjadi Presiden 2024 – 2029.
Ia mengingatkan cara dan sikap Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin dalam menghadapi kritik dari media atau pers oleh seorang pemimpin.
Ia menceritakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin marah jika jurnalis tumpul.
Bahkan kata dia, Ali Sadikin mengunjungi kantor pers bila tidak menulis kritik terhadap kepemimpinannya sebagai gubernur DKI Jakarta saat itu, 1966 – 1977.
Oleh karena itu, ia meminta kepada siapapun pemimpin terpilih kedepannya harus mencontoh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.
“Harapan saya, siapapun yang jadi presiden, apakah Mas Anies, Mas Ganjar, atau Pak Prabowo, harapan saya mohon disampaikan, bisa enggak ya kalau jadi presiden itu meniru Gubernur Ali Sadikin dulu (dalam) menangani pers dan menangani kritik,” ujar Bambang dalam acara “Deklarasi dan Penandatanganan Capres-cawapres tentang Kebebasan Pers” yang diselenggarakan Dewan Pers di Gedung Dewan Pers, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, dikutip dari siaran langsung Youtube Tempodotcom, pada Minggu, 11 Februari 2024.
Berita Terkini:
- Sebelum Dipenjara Ngomong “Kebenaran akan Terungkap”, Setelah di Lapas Agus Nangis-nangis Minta Pulang
- Zamroni Aziz Apresiasi Kerja Kemenag Lombok Timur, Berhasil Bangun Kerja Sama dengan Semua Stakeholder
- Kinerja Kemenag Lombok Timur Dapat Apresiasi dari Pemda
- DKPP Periksa Ketua dan Anggota KPU RI Imbas Lantik Anggota KPU Lombok Timur
Bambang mengatakan, Gubernur Ali Sadikin selalu datang ke tempat pers ketika tidak ada kritik terhadap Pemda DKI Jakarta kala itu.
“Beliau datang, kemudian, dia marah-marah dianggap wartawan malas dan tidak bekerja,” ungkapnya.
“Dan beliau itu juga yang membangun dan membiayai LBH, yang selama Ali Sadikin menjadi gubernur itu lebih dari 600 kali gugatan masyarakat kepada Gubernur DKI dibela oleh LBH. Padahal LBH ketika itu dihidupi oleh Gubernur Ali Sadikin,” imbuh Bambang.
Salah satu pendiri majalah Tempo ini mengaku, hingga saat ini dirinya belum lagi menemukan pejabat atau pemimpin Indonesia ketika menghadapi kritik dari pers, bersikap seperti Ali Sadikin.
Oleh karena itu, ia menegaskan siapapun nanti yang terpilih menjadi presiden, maka perlu meniru pemimpin yang memili karakter seperti itu.
“Jadi saya berharap siapapun jadi presiden, tolong tiru saja produk loKal bukan import (Ali Sadikin) luar biasa terimakasih,” tegasnya menutup tanggapannya terkait deklarasi kemerdekaan pers. (SAT)