Mataram (NTBSatu) – Video Calon Presiden (Capres) Nomor Urut 1, Prabowo Subianto yang mengatakan “Endasmu Etik” bocor dan viral di Media Sosial (Medsos).
Pernyataan itu menjadi sorotan publik, hingga diduga dapat menurunkan elektabilitas dari pasangan Calon Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka ini.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (Lima), Ray Rangkuti, menyayangkan diksi yang digunakan oleh Capres Prabowo.
Sebab, pernyataan tersebut bisa saja mempengaruhi elektabilitas Prabowo yang kini disebut-sebut menjadi calon terkuat dalam Pilpres 2024.
“Tentu sangat disayangkan sikap seperti ini muncul dari seorang Calon Presiden yang disebut-sebut lembaga survei sebagai calon pemenang, bahkan dalam satu putaran,” kata Rey, dikutip dari rmol.id, Senin, 18 Desember 2023
Berita Terkini:
- Museum NTB Lobi Kolektor Australia untuk Hibahkan Kain Tenun Asli Lombok
- MPI NTB Dikukuhkan, Kawal Agenda Prabowo-Gibran untuk Indonesia Emas 2045
- Walhi Desak Pemprov NTB Segera Lakukan Transisi Energi yang Berkeadilan
- 4 Hari Dicari, Pemancing Asal KSB Ditemukan Meninggal di Lombok Timur
Berbeda dengan Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno. Dia menilai pernyataan yang memakai “Endasmu Etik” tidak akan mempengaruhi citra Gemoy yang dipakai Prabowo.
Bahkan menurut dia, hal itu tidak akan mempengaruhi elektabilitas capres nomor urut 1 itu.
“Gemoy itu sudah cukup melekat sejak lama di benak publik,” ujar Adi, dikutip dari nasional.tempo.co Senin, 16 Desember 2023.
Karena itu citra Gemoy, menurutnya sudah menjadi bagian tak terpisahkan dalam identifikasi terhadap Prabowo, terutama di kalangan gen Z dan milenial.