Mataram (NTB Satu) – Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia mengutuk tindakan militer Israel. Hal ini disampaikan langsung Koordinator PPI Dunia, Hamzah Assuudy Lubis didampingi wakilnya Marhadi, dalam keterangan resminya, Minggu, 15 Oktober 2023.
Menurutnya, hingga saat ini penjajahan Palestina sudah berlangsung lebih dari 75 tahun. Penjajahan tersebut membuat ribuan rakyat Palestina termasuk perempuan, anak-anak, dan orang tua tewas.
Dengan demikian, PPI Dunia menyatakan perlawanan yang dilakukan Palestina termasuk yang terjadi beberapa waktu lalu adalah sebuah upaya melawan kezaliman. Sekaligus mempertahankan tanah airnya untuk merebut kemerdekaan.
Untuk itu sebagai organisasi yang merepresentasikan mahasiswa Indonesia di 65 negara, PPI Dunia menyatakan 10 sikap atas situasi di Palestina.
- PPI Dunia menegaskan kembali hak rakyat Palestina untuk melawan pendudukan militer Israel termasuk hak melakukan perjuangan bersenjata. Hak rakyat Palestina untuk melakukan perlawanan bersenjata pada dasarnya tercatat dalam hukum kebiasaan internasional yang ditegaskan Majelis Umum PBB. Hukum tersebut memuat konteks negara memiliki hak untuk menentukan nasibnya sendiri, termasuk bagi semua orang di bawah rezim kolonial dan rasis atau bentuk dominasi asing lainnya.
- Menolak penggunaan kata “terorisme” untuk menggambarkan tindakan perlawanan warga Palestina.
- Menyampaikan duka cita mendalam atas ribuan masyarakat sipil yang meninggal atas kekerasan di jalur Gaza.
- Menyerukan agar segala bentuk penjajahan dan kekerasan yang menimbulkan jatuhnya korban kemanusiaan untuk segera dihentikan dengan daya maupun upaya.
- Mengecam tindakan Israel yang melakukan pemblokiran logistik kepada warga sipil Gaza. Hal ini dinilai melanggar hukum Hak Asasi Manusia.
- Terpilihnya Indonesia sebagai anggota Dewan HAM PBB periode 2024-2026 diharapkan bisa membuat negara kita berperan aktif untuk berkontribusi menyudahi segala bentuk penjajahan Israel terhadap Palestina.
- Mendesak pemerintah Indonesia untuk lebih proaktif dan memperkuat langkah dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel sesuai amanat UUD 1945.
- Mengimbau seluruh masyarakat Indonesia khususnya pelajar di seluruh dunia agar dapat menyikapi penjajahan Israel terhadap Palestina dengan lebih rasional, tidak terprovokasi informasi hoaks dan menyesatkan yang disampaikan oleh pihak-pihak tertentu. Terlebih hal tersebut disampaikan dengan tujuan memanfaatkan perang Israel-Palestina sebagai kepentingan politik tertentu yang dapat berpotensi menimbulkan pecah-belah di Indonesia.
- Menyerukan kepada dunia agar mengutuk dan mengambil langkah tegas terhadap kebiadaban Israel yang tidak menjunjung nilai kemanusiaan.
- Menyerukan persatuan kepada negara-negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI) termasuk Indonesia untuk menyelenggarakan Emergency Meetings untuk merespon perang Hamas dan Israel. Sekaligus memberikan bantuan pangan dan kesehatan terhadap warga Gaza yang terancam terisolasi karena kepungan tentara Israel.
Berita Terkini:
- Kampanye Akbar Iqbal – Dinda di Kandang Rohmi – Firin Dipadati Lautan Manusia
- Oknum Personel Polda NTB Dilaporkan ke Polresta Mataram, Diduga Gelapkan Mobil Rp46 Juta
- Orasi Iqbal saat Kampanye Akbar di Kandang Rohmi-Firin: NTB Miskin, Bukti Salah Kelola
- Bawaslu Telusuri “Live” KPU Tayangkan Hasil Survei Jelang Debat Pilgub NTB
Sebagai informasi, perang antara Israel dan milisi Hamas di Jalur Gaza Palestina telah terjadi sejak 7 Oktober 2023 dan terus memanas hingga sekarang.
Dikutip dari CNN Indonesia, Kementerian Kesehatan palestina mengatakan sebanyak 2.670 warga tewas dan 9.600 orang terluka di wilayah Jalur Gaza Palestina. Sedangkan di Tepi Barat Palestina, terdapat 56 orang tewas dan 700 orang lainnya terluka.
Sementara UNICEF mencatat, lebih dari 700 anak-anak tewas di Gaza dan 2.450 anak-anak lainnya terluka. Jumlah ini diduga akan terus bertambah karena militer Israel tengah memeprsiapkan serangan udara maupun darat untuk melawan milisi Hamas di wilayah Gaza. (JEF)