Mataram (NTB Satu) – Vaksinasi anak usia 6 – 11 tahun di Provinsi NTB terus digencarkan. Sampai tanggal 2 Februari 2022, capaian vaksinasi anak di daerah ini sebesar 63,12 persen atau 371.204 anak. Tiga kabupaten/kota yang masih rendah capaian vaksinasi anaknya yaitu Bima, Kota Bima dan Dompu menjadi atensi Pemprov NTB.
“Vaksinasi anak masih terus berjalan, kita melakukan percepatan. Akhir pekan kemarin, kita melakukan rapat di Dompu dan Bima terkait dengan hal ini bersama dengan Satgas vaksin Dompu dan Bima , karena dua daerah ini yang masih rendah,” kata Asisten III Setda NTB Nurhandini Eka Dewi Kamis 3 Februari 2022.
Berdasarkan data, capaian vaksinasi anak di Kabupaten Dompu baru 33,99 persen, di Kabupaten Bima baru 6,54 persen dan di Kota Bima 19,14 persen. Capaian di tiga daerah ini tergolong rendah jika dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya yang rata-rata sudah di atas 50 persen, bahkan di Kabupatan Lombok barat capaian vaksinasi anak di sana sudah berada pada angka 85,89 persen.
Ia mengatakan, di akhir pekan kemarin Pemprov NTB secara khusus melakukan rapat dengan Satgas vaksinasi Kabupaten Bima guna menaikkan capaian vaksinasi anak ini. Pasca rapat tersebut, progress vaksinasi anak sudah lebih baik dari sebelumnya.
“Dengan Kabupaten Bima kita melakukan rapat khusus, karena dalam seminggu Kabupaten Bima hanya nambah 2 persen” ujarnya.
Adapun kendala vaksinasi di Bima dan Dompu salah satunnya karena faktor logistik. Namun sesungguhnya logistik vaksin ini bisa diatasi dengan saling bertukar informasi, sebab jika diinformasikan bahwa di daerah ini memerlukan stok vaksin, maka dinas kabupaten/kota yang lain akan menggeser stok vaksinnya.
“Seperti kemarin untuk vaksin booster di Kota Mataram kita geser dari Lombok Tengah dan dari Lombok Utara. Kalau di sana tidak terpakai ya kita geser dulu. Daripada dia diam di kabupaten, makanya kita geser dulu,” katanya
Saat ini lanjut dr. Eka pihaknya memprioritaskan menggeser stok vaksin ke Bima dan Dompu. Selain masalah logistik, Pemprov NTB juga meminta Kominfo kabupaten/kota selaku anggota Satgas agar perannya ditingkatkan.
“Di Dompu dan Bima saya bercerita bahwa di tingkat provinsi, Satgas Humas memiliki grupa WhatsApp sendiri yang isinya sejumlah pemimpin redaksi dan pemimpin organisasi profesi pers guna menjalin kolaborasi untuk vaksinasi agar program bisa berjalan dengan baik,” terangnya.
Menurutnya, pers memiliki peran yang sangat penting untuk menyebarluaskan informasi tentang vaksinasi dan menggugah kesadaran publik agar tetap menjaga prokes dan bersama-sama melawan Covid-19. (ZSF)