Kasus Kekerasan Seksual di Mataram, Beda “Aktor” Beda Penanganan
Mataram (NTB) – Polda NTB baru-baru ini menetapkan oknum mahasiswa di salah satu Kampus Negeri di Mataram inisial RMS sebagai tersangka dugaan kekerasan seksual.
Diketahui, kepolisian menerima laporan tindakan RMS dan mengeluarkan surat penyidikan Nomor:SPDP/84/VII/RES1.4/2023/Ditreskrimum tanggal 5 Juli 2023.
Kemudian pada 23 Agustus mahasiswa Fakultas Hukum ini dijadikan tersangka. Hal itu tertuang dalam surat Nomor: B/84/VII/RES.1.4/2023/Ditreskrimum dan turut ditandatangani Dir Reskrimum Polda NTB, Kombes Pol Teddy Ristiawan.
Baca Juga:
- Puluhan SPPG Dibangun di Wilayah 3T Sumbawa
- Pemda Sumbawa Harap Persoalan Lahan untuk Sekolah Rakyat Segera Rampung
- PLN Sumbawa Hadirkan Listrik Sampai Pelosok dan Wilayah Terpencil
- Wabup Ansori Tekankan Pentingnya Pencegahan Dini dalam Sosialisasi Imunisasi Heksavalen
Dia disangkakan pasal 6 huruf A Undang-undang RI Nomor 12 tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual.
Kasus serupa sebelumnya pernah terjadi, dengan terduga pelaku inisial AF. Namun berbeda dengan RMS, kasus pria usia 60-an tahun tersebut justru dihentikan. Padahal AF diketahui sudah memakan korban sedikitnya 10 mahasiswi.



