Proyeksi Pembangunan dan Investasi di NTB Berkontribusi Merusak Kawasan Hutan
Mataram (NTB Satu) – Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Provinsi NTB memandang, proyeksi pembangunan dan investasi di NTB memberikan kontribusi kerusakan terhadap lingkungan hidup, baik di kawasan hutan, pesisir, pulau-pulau kecil maupun terhadap lahan pertanian produktif.
Pada tahun 2020, persentase laju kerusakan hutan di Wilayah NTB mencapai 50-60 persen. Angka tersebut diklaim bertambah sampai dengan tahun 2023 ini.
Baca Juga:
- Gubernur Iqbal Pastikan Proyek IJD di Sumbawa Masuk Skema Multiyears
- Minat Umrah Tinggi, Pemprov NTB Upayakan Buka Rute Penerbangan Baru Lombok – Jeddah
- Bareskrim Turun Tangan, Kasus Tambang Ilegal di Lobar Ditegaskan Berlanjut
- Tanggapi Sanksi Etik Jelang Pemilihan Rektor Unram, Prof. Hamsu Siapkan Langkah Hukum
Direktur Walhi NTB, Amri Nuryadin mengatakan, banyaknya pembangunan dalam konteks investasi menyebabakan kerusakan hutan di NTB pada tahun 2023 ini mengalami peningkatan, seperti pembangunan projek strategis nasional, misalnya Bendungan Bintang Bano, Bendungan Meninting, dan Bendungan Beringin Sila.
“Termasuk alih fungsi kawasan hutan di Dompu untuk kegiatan pertambangan, dan wilayah Kereta Gantung, itu merupakan potensi-potensi kerusakan hutan yang makin meningkat,” kata Amri kepada NTB Satu, Selasa, 22 Agustus 2023.


