NTB Lima Besar Tertinggi Balita Stunting, BKKBN: Penurunan Stunting Harus Diikuti Pendampingan Keluarga
Mataram (NTB Satu) – Masalah stunting di Provinsi NTB menjadi fokus pemerintah provinsi dengan lembaga terkait. Termasuk Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) NTB.
Sebab, berdasarkan data prevalensi balita stunting di Indonesia pada tahun 2022, NTB masuk dalam lima besar tertinggi dengan persentase 32,7%. Angka tersebut lebih tinggi dari data prevalensi balita stunting di Indonesia secara nasional, yakni 21,7%.
Baca Juga:
- Lagi, Warga Gotong Jenazah Lewat Jalan Rusak Desa Batu Jangkih Lombok Tengah
- Dermaga Ai Bari Siap Dongkrak KEK Samota, Akses Jalan dan Jembatan Segera Dibangun
- Bupati Lotim Irit Bicara soal Sengketa Pemda dengan PT NSL di Dermaga Labuhan Haji
- Sidang Praperadilan Kasus Dana “Siluman”, IJU dan Hamdan Minta Dibebaskan
Plt Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Dr. Drs. Lalu Makripuddin, M.Si., menyampaikan, data tersebut memiliki arti bahwa dari 100 balita yang ada di NTB, 33 balitanya mengalami stunting.
“Sehingga kami BKKBN sebagai ketua percepatan penurunan stunting selalu berupaya agar ada penurunan setiap tahunnya. Sebab, target di 2024 itu, angka stuntingnya 14%,” ungkapnya, Sabtu, 15 Juli 2023.



