Mataram (NTB Satu) – Penambahan ruang kelas yang menjadi solusi Dinas Dikbud NTB dalam permasalahan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA di Mataram, mendapat kritik dari pengamat pendidikan NTB. Sebab, solusi tersebut dianggap akan merusak mutu pendidikan di NTB.
Pengamat pendidikan NTB yang juga Sekretaris Rektor I Universitas Muhammadiyah Mataram (Ummat), Dr. Syafril, S.Pd., M.Pd., menjelaskan, seharusnya selaku penentu kebijakan yang memiliki latar belakang bidang pendidikan, tidak boleh memaksa sekolah untuk menambah ruang kelas atau muridnya.
Baca Juga:
- Sosok Mantan Panglima TNI Try Sutrisno Pengusul Wapres Gibran Diganti
- Mutasi Pejabat Ditunda, Komunikasi Elite Pemprov NTB Dipertanyakan
- Netizen Lancarkan “Serangan” setelah Mobil Damkar Diminta Bayar Parkir saat Bertugas
- Ratusan Mahasiswa Tamsis Bima Bakal Diwisuda, Ada yang Lulus Hanya 3,5 Tahun
“Saya berpikir tidak boleh dipaksakan begitu. Ini akan berdampak pada masa depan siswa yang akan menjalani proses belajar mengajar. Sebab, secara tidak langsung akan merusak mutu pendidikan kita juga di NTB,” jelasnya kepada NTBSatu, Senin, 17 Juli 2023.