Mataram (NTB Satu) – PAU Direktorat Ketenagakerjaan, Muhammad Iqbal Abbas mengungkapkan sebanyak 70 persen pekerja disabilitas bekerja pada sektor informal yang berupah kecil. Tingkat partisipasi pekerja disabilitas hanya 44,94 persen, cukup jauh dari tingkat partisipasi pekerja normal, yaitu 68 persen.
Menurut Abbas, hal tersebut disebabkan oleh masih rendahnya pendidikan dan kompetensi yang rendah. Oleh karena itu, setiap pihak mesti bekerjasama membangun lingkungan kerja yang makin ramah disabilitas.
Disnakertrans NTB melaksanakan Forum Komunikasi Unit Layanan Disabilitas (ULD) NTB, Selasa, 6 Juni 2023.
“Data tersebut menunjukkan bahwa penyandang disabilitas memiliki produktivitas yang rendah. Maka, setiap pihak mesti memberi perhatian kepada para penyandang disabilitas,” ujar Abbas.
Abbas menjelaskan bahwa 70 hingga 80 persen disabilitas hanya memiliki ijazah SD. Maka, meskipun terdapat lowongan pekerjaan, para disabilitas tidak dapat terserap.
Selain itu, kala terdapat lowongan pekerjaan, para penyandang disabilitas tidak memiliki informasi yang mumpuni. Sebab, sarana dan prasarana bagi penyandang disabilitas masih tidak ramah.
Oleh karena itu, pihak terkait perlu membangun kolaborasi lintas sektor untuk untuk menyiapkan sumber daya manusia penyandang disabilitas untuk memasuki dunia kerja. Selain meningkatkan kompetensi, perlu mempersiapkan sarana transportasi, komunikasi, dan lain-lain.
“Kebutuhan tenaga kerja yang dapat dipenuhi oleh disabilitas akan makin bertambah. Sehingga, seluruh pihak perlu berpihak kepada disabilitas agar dapat bekerja,” tandas Abbas. (GSR)