Daerah NTB

Jelang Pileg, Mohan Anggap Keluarnya Sejumlah Kader Tak Pengaruhi Kekuatan Golkar di NTB

Mataram (NTB Satu) – Mengukur kekuatan dalam menghadapi kontestasi politik di tahun 2024 menjadi sebuah keharusan bagi sebuah partai.

Partai Golkar sebagai parpol pemenang pemilu 2019 tetap memperhitungkan kalkulasi kemenangannya, termasuk dukungan dari tokoh-tokoh yang memiliki basis massa yang kuat.

Sebelumnya tokoh sekaliber TGH Fadli Fadil Tohir mundur dari Golkar dan memilih bergabung dengan Nasdem. Kemudian disusul dengan hengkangnya politisi muda Dr. Sutarto yang kemudian berlabuh di Partai Perindo.

Ketua DPD Golkar NTB H. Mohan Roliskana melihat hal tersebut sebagai sebuah proses yang wajar dalam politik dan demokrasi. Karena setiap orang bebas memiliki pilihan politiknya masing-masing

“Bahwa di dalam internal ada dinamika itu saya pikir hal yang biasa ya,” tuturnya sesaat setelah konferensi pers di KPU NTB pekan kemarin.

Di internal Partai Golkar kata Mohan, ada kekuatan yang tetap solid serta sistem kepartaian yang kuat. Jadi menurutnya mundurnya beberapa tokoh tersebut tidak terlalu berpengaruh terhadap kekuatan Partai Golkar nantinya.

Bahkan secara spesifik ia mengatakan pengaruh Bodak di Golkar masih tetap ada. Buktinya masih bertahannya beberapa kader yang memiliki keterikatan dengan Yatofa.

“Tetapi sampai hari ini bahwa Bodak masih tetap ada, dan semua dapil Bodak terisi semua,” tegasnya.

Untuk diketahui, Partai Golkar merupakan partai yang memiliki jumlah kursi terbanyak di DPRD NTB yaitu sebanyak 10 Kursi disusul Gerindra 9 Kursi serta PKS, PPP, dan Demokrat masing-masing 7 Kursi.

Golkar juga mempunyai target di pileg 2024 nanti akan berupaya mempertahankan posisi sebagai ketua DPRD. (ADH)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button