Mataram (NTB Satu) – Wakil Bupati Lombok Utara, Dani Karter Febrianto ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi RSUD KLU. Namanya masuk dalam rilis 12 tersangka untuk tiga kasus korupsi yang ditangani Kejati NTB.
“DKF ini adalah Wakil Bupati Lombok Utara saat ini,” kata juru bicara Kejati NTB Dedi Irawan, SH.,MH Kamis (23/9).
Dalam perkara ini, Wakil Bupati Lombok Utara masuk dalam urutan tersangka ke lima terkait dugaan korupsi penambahan ruang IGD dan ICU RSUD KLU.
Berikut rilis nama tersangka oleh Kejati NTB sebelumnya :
- SH, selaku Direktur RSUD KLU
- HZ, selaku PPK pada RSUD KLU.
- MR, selaku Kuasa PT. Bataraguru (Penyedia).
- LFH, selaku Direktur CV. Indomulya Consultant (Konsultan Pengawas).
- DKF, selaku Staf Ahli CV. Indo Mulya Consultant.
Nama Deni Karter Febrianto masuk dalam pusaran kasus ini sebelum dia menjabat sebagai Wakil Bupati. Menurut Dedi Irawan, DKF pernah diperiksa sebagai saksi dalam kapasitas sebagai konsultan pada proyek tersebut.
“Sudah pernah diperiksa sebagai saksi,” ujar Dedi.
Dalam perkembangannya, penyidik Pidsus Kejati NTB menemukan bukti yang cukup untuk menentapkan Deni sebagai tersangka dan diputuskan berdasarkan Ekspose Rabu (22/9) kemarin.
Dalam pusaran kasus RSUD KLU, setidaknya ada dua item pekerjaan yang dibidik Kejati NTB. Selain penambahan ruang IGD tadi, juga pembangunan penambahan Ruang Operasi dan ICU.
Tiga tersangka ditetapkan, diantaranya :
- SH, selaku Direktur RSUD KLU
- EB, selaku PPK pada Dikes KLU
3.DT, selaku Kuasa Direktur PT. Apromegatama. (Penyedia)
- DD, selaku Direktur CV. Cipta Pandu Utama ( Konsultan Pengawas).
Kasus ini masih terus didalami Kejati NTB dan mengagendakan pemeriksaan tersangka.
Terpisah, Kabag Protokol Setda Lombok Utara, Lalu Gita Bayu yang dikonfirmasi ntbsatu.com mengaku belum mengetahui penetapan status tersangka atasannya.
“Sampai saat ini kami belum terima kabar itu dari Kejati NTB. Jadi belum bisa berikan keterangan,” jawab Lalu Gita Bayu.
Namun terkait ini, ia akan mencoba mendalami informasi detail untuk dibahas dengan pimpinan, khususnya Wakil Bupati.
Saat diwawancara, Lalu Gita menyampaikan posisi Wabup tidak di Lombok Utara. “Sekarang beliau masih di Jakarta, terkait urusan Rumah Tahan Gempa (RTG),” tutupnya. (red)