Mataram (NTB Satu) – Tindakan perundungan atau bullying masih menjadi momok di lingkungan sekolah. Seperti beberapa waktu lalu, seorang siswa SMP di Kota Bandung ramai diperbincangkan karena dirundung oleh temannya hingga pingsan.
Di Kota Mataram, DPRD Kota Mataram melakukan langkah antisipasi dengan memberikan pelatihan kepada seluruh guru BK di Kota Mataram belum lama ini.
“Kita bekerja sama dengan Lembaga Perlindungan Anak (LPA) untuk memberikan pelatihan kepada guru BK. Dengan ini, ketika anak-anak ada masalah, mereka cepat terkoordinasi dengan guru maupun orang tua,” ujar Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Mataram, Nyayu Ernawati, Rabu, 30 November 2022.
Ia meminta, kehadiran guru BK tidak hanya saat siswa mengalami masalah, tetapi hadir setiap saat untuk memberikan konsultasi kepada siswa. Dalam arti lain, lebih mengayomi dan kesan menakutkan pada guru BK mesti dihilangkan.
“Tidak hanya saat ada masalah, guru BK juga harus terbuka untuk berkomunikasi mengenai segala persoalan pada siswa, dan setiap saat,” terangnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Mataram, Yusuf juga mengingatkan kepada seluruh tenaga pendidik di Kota Mataram untuk menaruh perhatian lebih kepada ketertiban dan keharmonisan sekolah.
Peran lebih dari guru BK diharapkan dapat memberi pengaruh kepada siswa untuk menjauhi tindakan bullying.
“Peran guru BK harus dioptimalkan, karena itu tugas bagi guru BK,” kata Yusuf. (RZK)