Mataram (NTB Satu) – Untuk mematangkan rencana serta memastikan kesiapan seluruh penyuluh pertanian sebagai garda terdepan, Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) NTB telah menggelar temu karya penyuluh se-NTB untuk menukar informasi tentang kendala di lapangan.
Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan, NTB mengatakan telah menghadirkan stakeholder yang memiliki kaitan dengan hasil pertanian.
Hal tersebut dilakukan untuk dapat bertukar pemikiran dan mencari solusi dalam hal memberikan pelayanan kepada petani demi terpenuhi target surplus.
“Kepada seluruh penyuluh, kami berharap agar tidak menunggu temu karya. Namun, mesti melakukan serapan masalah di lapangan untuk kemudian dicarikan solusi saat temu karya,” ujar Fathul, Selasa, 29 November 2022.
Lebih lanjut, Fathul menerangkan, aplikasi call center aduan petani Sasak Samawa dan Mbojo (Sasambo) diniatkan untuk ruang lingkup aduan, seperti persoalan pupuk, benih dan perkebunan.
“Ke depannya, petani hanya akan menyampaikan persoalan yang dialami di lapangan. Penyuluh kemudian turun melakukan pendampingan dan mencarikan solusi,” ujar Fathul.
Sebagai salah satu daerah lumbung pangan nasional, NTB memiliki sawah sebanyak 266.554,9 hektare. Untuk penanaman di lahan sawah 273.123,58 ton dan jenis NPK sebanyak 282.065,58 ton.
Oleh karena itu, Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB mengusulkan penambahan alokasi pupuk bersubsidi jenis urea dan NPK kepada Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian.
“Apabila usul penambahan direalisasikan, penyuluh akan mensosialisasikan, mengawal dan mengawasi penggunaan pupuk sesuai e-RDDK,” pungkas Fathul. (GSR)