Kampung Nelayan Bintaro Rp22 Miliar Masuk Proyek Strategis Nasional, Pembangunan Dimulai Januari 2026
Mataram (NTBSatu) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram memastikan, pembangunan Kampung Nelayan Terintegrasi Bintaro akan mulai terlaksana pada Januari 2026.
Proyek bernilai Rp22 miliar ini masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), dengan pendanaan langsung dari Pemerintah Pusat.
Sekretaris Daerah Kota Mataram, Lalu Alwan Basri mengatakan, penunjukan Mataram sebagai lokasi pembangunan menjadi bukti kepercayaan Pemerintah Pusat terhadap kesiapan daerah dalam menjalankan program nasional di sektor kelautan dan perikanan.
“InsyaAllah mulai dibangun Januari 2026. Konsepnya terintegrasi, ada kawasan hunian, rusunawa, hingga cold storage. Sehingga, aktivitas nelayan bisa lebih tertata,” ujarnya, Selasa, 23 Desember 2025.
Kota Mataram tercatat sebagai lokasi ke-18 dari 35 daerah di Indonesia yang terpilih, setelah memenuhi sejumlah persyaratan teknis. Pembangunan Kampung Nelayan Bintaro di atas lahan seluas hampir 2 hektare. Kawasan ini untuk menyatukan hunian nelayan, fasilitas perikanan, serta pusat ekonomi dalam satu kawasan terpadu.
Ia menjelaskan, anggaran Rp22 miliar untuk membangun berbagai fasilitas pendukung, seperti kantor pengelola dan koperasi, gudang penyimpanan atau cold storage. Kemudian, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), area UMKM, rencana pabrik es, serta lokasi penambatan perahu.
“Fasilitasnya cukup lengkap untuk mendukung kebutuhan nelayan,” katanya.
Selain meningkatkan kesejahteraan nelayan, ia menilai, proyek tersebut juga penting untuk penataan kawasan pesisir serta memudahkan pengawasan aktivitas perikanan yang selama ini belum optimal.
Pemkot Mataram berharap keberadaan Kampung Nelayan Bintaro dapat menjadi kawasan nelayan yang lebih tertib dan produktif, sekaligus memberi kontribusi bagi perekonomian daerah.
“Harapannya, kawasan ini bisa benar-benar membantu nelayan sekaligus mendukung pendapatan daerah ditengah pemangkasan TKD,” tutupnya. (*)
