Bupati Jarot Soroti Tantangan Infrastruktur dan Keberhasilan Program Sosial di Sumbawa
Sumbawa Besar (NTBSatu) – Bupati Sumbawa, Ir. H. Syarafuddin Jarot menyoroti tantangan berat pembangunan infrastruktur dan capaian program sosial di Kabupaten Sumbawa.
Ia menekankan, luas lahan yang ada membawa berkah sekaligus beban besar bagi pengembangan wilayah. Terutama di daerah terpencil seperti Batu Lanteh, Orong Telu, dan Lenangguar. Menurutnya, kondisi jalan penghubung antar kecamatan di puncak-puncak bukit tersebut, masih sangat memprihatinkan.
“Di kabupaten/kota daerah lain jalan sudah hotmix. Di Sumbawa antara Batu Lanteh dan Orong Telu, serta Orong Telu ke Lenangguar, masih jalan berlumpur. Bahkan ada yang sampai ditanami pisang karena rusak parah,” ungkapnya saat sambutan pada Rapat Koordinasi Infrastruktur dan Kewilayahan Kabupaten Sumbawa Tahun 2025, pada Senin, 1 Desember 2025.
Kondisi ini memaksa warga, terutama ibu-ibu di daerah puncak harus berbelanja logistik untuk kebutuhan 5-6 bulan sekaligus, karena jalan tidak dapat dilalui kendaraan selama musim hujan.
Bupati Jarot juga menyampaikan tantangan anggaran. Pemotongan APBD lebih dari setengah triliun rupiah membuat perbaikan jalan kabupaten dan provinsi yang rusak total menjadi sulit.
“Meskipun ada bantuan dari kementerian melalui jalur multiyears, Inpres Jalan Daerah, pemeliharaan jalan tetap menjadi tantangan besar kita saat ini,” ujarnya.
Capaian Pemkab Sumbawa
Meski begitu, Bupati Jarot menyampaikan, Kabupaten Sumbawa memperoleh sejumlah keberhasilan penting dari Pemerintah Pusat. Sumbawa menjadi satu-satunya kabupaten di NTB yang disetujui dalam program multiyears proyek IJD, yang akan mulai tender tahun ini.
“Beberapa ruas jalan sudah masuk daftar perbaikan, termasuk Batu Dulang – Tepal, Tepal – Batu Rotok, dan Lenangguar – Teladan. Doa dan ikhtiar kami, seluruh jalan di Selatan bisa tembus sebelum masa jabatan Jarot-Ansori berakhir,” ujarnya.
Bupati Jarot juga memaparkan capaian program Sekolah Rakyat. Awalnya Kabupaten Sumbawa tidak masuk daftar, kemudian lolos sebagai pendaftar terakhir se-Indonesia.
Program Sekolah Rakyat mencakup pendidikan dengan satu murid satu laptop, pemberdayaan orang tua melalui bantuan bedah rumah dan modal usaha. Serta, jalur beasiswa bagi anak berprestasi untuk masuk sekolah kedinasan seperti SMA Taruna dan IPDN.
“Mulai dari anak-anak, orang tua, hingga masyarakat yang kurang beruntung, program ini memberi peluang nyata untuk berkembang,” katanya.
Ia mengapresiasi dukungan kementerian, balai jalan, dan balai provinsi yang telah membantu merealisasikan berbagai program strategis di Sumbawa.
“Dengan adanya dukungan pusat dan langkah strategis lokal, saya optimis pembangunan infrastruktur dan program sosial di Kabupaten Sumbawa akan berjalan lebih cepat, tepat sasaran, dan selaras dengan kebijakan nasional,” tambahnya. (*)



