Mataram (NTBSatu) – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) siap membuka peluang besar bagi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN), pada 2025 hingga 2029.
Keputusan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025, yang mengatur Rencana Strategis Kemenkeu 2025-2029.
Pemerintah menargetkan rekrutmen CASN sesuai dengan strategi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), serta proyeksi kebutuhan pegawai di masa depan. Termasuk pegawai yang mencapai batas usia pensiun, pegawai yang keluar karena alasan lain, dan tambahan pegawai dari rekrutmen sebelumnya.
“Pada tahun 2025-2029 jumlah SDM Kemenkeu diperkirakan mengalami pertumbuhan sebesar 0,01-0,50 persen per tahun, yang akan dievaluasi secara berkala berdasarkan kebutuhan organisasi,” tegas Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa mengutip Tirto.id, Jumat, 14 November 2025.
Pernyataan ini menegaskan, Kemenkeu berkomitmen menjaga keseimbangan antara jumlah pegawai dan tuntutan pekerjaan yang terus berkembang.
Secara rinci, Kemenkeu membuka 2.100 lowongan CASN pada tahun pertama, kemudian menambah 4.350 posisi setiap tahun dari 2026 hingga 2029. Total kuota pegawai baru selama lima tahun mencapai sekitar 19.500 orang.
Angka ini menunjukkan kesempatan luar biasa bagi masyarakat yang ingin berkarier di sektor keuangan pemerintah.
Proyeksi Pegawai dan Strategi Rekrutmen
Berdasarkan data Human Resources Information System (HRIS) per 31 Desember 2024, Kemenkeu memprediksi 5.738 pegawai akan mencapai batas usia pensiun dalam kurun 2025-2029.
Selain itu, tren turnover selama tiga tahun terakhir menunjukkan sekitar 2.010 pegawai meninggalkan posisi mereka karena penugasan, pindah instansi, mengundurkan diri, atau meninggal dunia.
Proyeksi pegawai keluar dihitung melalui prediksi pegawai yang memasuki Batas Usia Pensiun (BUP) dan pegawai keluar non-pensiun sampai dengan 5 tahun ke depan. Jumlah prediksi pegawai BUP berdasarkan pada data per 31 Desember 2024.
Untuk memastikan kualitas pegawai baru tetap tinggi dan sesuai kebutuhan organisasi, Purbaya berencana merombak sistem rekrutmen dan program onboarding.
Langkah pertama meliputi penyempurnaan kebijakan, penguatan employer branding, serta modernisasi sistem rekrutmen ASN agar lebih sederhana dan efektif.
Langkah kedua fokus pada penguatan buddy system dan mentorship, sekaligus digitalisasi program onboarding agar pegawai baru lebih cepat beradaptasi.
“Yang diharapkan dapat menghasilkan pegawai baru yang berkapasitas tinggi dan berkarakter, serta memiliki engagement dengan organisasi,” tambah Purbaya.
Dengan strategi ini, Kemenkeu menyiapkan generasi pegawai yang mampu merespons perkembangan teknologi, memahami dinamika generasi milenial dan Z, serta siap menghadapi tantangan pekerjaan di masa depan. (*)
