Lombok Timur

10 Hektare Kawasan Rinjani Kembali Terbakar, Api Dipastikan Padam

Lombok Timur (NTBSatu) – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Lombok Timur. Tim gabungan berhasil memadamkan api di dua lokasi terpisah dalam rentang waktu empat hari.

Peristiwa terbaru terjadi di Rangga Pande, Resort Sembalun, yang apinya padam pada Minggu, 19 Oktober 2025. Sebelumnya, kebakaran juga melanda area Gelogor Paok pada Kamis, 16 Oktober 2025.

Tim gabungan penanggulangan karhutla sukses mengendalikan api di Rangga Pande setelah berjuang selama dua hari. Kebakaran di lokasi ini menghanguskan lahan seluas kurang lebih 10 hektare dari total area terdampak yang mencapai kurang lebih 36 hektare.

“Tim menghadapi tantangan berat akibat topografi terjal, embusan angin kencang, dan vegetasi kering yang sangat mudah terbakar,” bunyi laporan Balai TNGR, dikutip Senin, 20 Oktober 2025.

Sebelumnya, pada Kamis, 16 Oktober 2025, peristiwa serupa juga menimpa kawasan Gelogor Paok, Gunung Rinjani. Kepala Balai TNGR, Yarman mengonfirmasi, tim gabungan telah menaklukkan si jago merah sekitar pukul 19.00 Wita.

Kebakaran yang masyarakat laporkan pada pukul 15.45 Wita tersebut menghanguskan vegetasi pohon bakbakan, cemara gunung, saropan, dan acacia decurrens di area seluas kurang lebih 10 hektare.

Sebanyak 20 personel gabungan bergerak cepat menuju lokasi titik api untuk melakukan pemadaman. Tim ini merupakan sinergi dari personel Balai TNGR, Koramil, Polsek, Pos Damkar Sembalun, Damkarliat, Masyarakat Peduli Api (MPA), dan Masyarakat Mitra Polhut (MMP).

Petugas menggunakan peralatan manual seperti jet shooter, gepyok, parang, dan cangkul. Serta, dengan dukungan satu unit mobil tangki air untuk memadamkan api.

Setelah api padam, tim tetap bersiaga di lokasi untuk melakukan proses pendinginan atau mop-up. Langkah ini untuk memastikan tidak ada lagi bara api tersisa yang berpotensi menyala kembali.

Balai TNGR mengimbau seluruh pihak untuk meningkatkan kewaspadaan agar tidak jadi peristiwa serupa. (*)

Berita Terkait

Back to top button