Polisi Temukan Bukti Baru Kematian Brigadir Esco

Mataram (NTBSatu) – Kasus kematian Brigadir Esco Faska Relly, masih menjadi teka-teki. Polisi masih melakukan penyelidikan atas kematian anggota Polsek Sekotong yang tewas secara tragis beberapa waktu lalu.
Kasubdit III Jatanras Dit Reskrimum Polda NTB, AKBP Catur Erwin Setiawan mengaku, pihaknya menemukan bukti baru kematian Brigadir Esco. Seperti apa bukti yang dimaksud, ia tidak membeberkannya.
“Sementara kami mohon untuk bersabar karena memang kami temukan juga ada bukti baru (kematian Brigadir Esco). Kami tidak usah menyampaikan (buktinya), tetapi ada, mohon bersabar,” ungkap Catur, Kamis, 9 Oktober 2025.
Desakan agar pihak kepolisian segara mengungkap kasus ini terus berdatangan. Terutama dari pihak keluarga Brigadir Esco. Namun polisi menyadari, kasus ini bukan kasus biasa. Butuh waktu untuk mengungkapnya.
“Ini kan bukan kayak kasus pemukulan biasa, jadi kami imbau juga kepada masyarakat tolong bersabar,” ujarnya.
Buntut lambannya proses penanganan kasus pembunuhan ini, ratusan keluarga Brigadir Esco mendatangi rumah keluarga Brigadir Rizka Sintiyani, tersangka dalam kasus dugaan pembunuhan tersebut.
Berdasarkan video yang beredar, massa yang sebagian besar dari Desa Bonjeruk, Lombok Tengah itu merusak rumah milik Brigadir Rizka di Dusun Nyiurlembang, Desa Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Rabu, 8 Oktober 2025.
Catur memastikan, kasus perusakan rumah Brigadir Rizka ini tidak akan menghambat proses penyelidikan kematian Brigadir Esco. Katanya, kasus ini merupakan dua kasus berbeda.
“Berbeda, dengan rangkaian penyelidikan kasus Esco. Kasus Esco kan pembunuhan, kalau yang ini perusakan. Itu tidak ngaruh (pada penyelidikan kasus pembunuhan Esco,” jelasnya.
Demikian, bukti-bukti kematian Brigadir Esco yang ada di rumah tersebut, kata Catur, polisi sudah mengamankan semuanya. “Tinggal TKP yang kami amankan supaya tidak ada orang masuk,” ujarnya.
Akibat perusakan itu, lokasi tempat kejadian perkara atau rumahnya Brigadir Rizka dalam pengamanan Aparat Penegak Hukum (APH). “Terakhir kemarin saya datang ke sana tetap masih ada pasukan dari Brimob yang berjaga,” ungkapnya. (*)