FIFA Ungkap Kronologi Skandal Naturalisasi Timnas Malaysia, FAM Diduga Palsukan Keluarga Pemain

Mataram (NTBSatu) – Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) akhirnya membuka hasil investigasi kasus pemalsuan dokumen Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM), dan tujuh pemain naturalisasi Timnas Malaysia.
Keputusan ini keluar pada Senin, 6 Oktober 2025, setelah FIFA menuntaskan penyelidikan panjang sejak Maret 2025.
Dalam dokumen bernomor: FDD-24394, FIFA menegaskan pelanggaran terhadap Pasal 22 FIFA Disciplinary Code tentang pemalsuan dan penggunaan dokumen palsu.
Hasil penyelidikan menyebut FAM dan tujuh pemain, yakni Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca. Lalu, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, serta Hector Alejandro Hevel Serrano menggunakan akta kelahiran palsu yang mencantumkan data kelahiran kakek-nenek mereka di Malaysia.
Hasil investigasi memperlihatkan, adanya perbedaan antara data tempat lahir dalam dokumen yang FAM serahkan dan data asli temuan FIFA. Semua kakek-nenek pemain itu ternyata tidak memiliki hubungan kelahiran dengan wilayah Malaysia.
Awal Investigasi dan Temuan FIFA
Melansir dokumen resmi FIFA, kronologi bermula pada Maret hingga Juni 2025 ketika FAM mengirim sejumlah surat ke FIFA. Surat itu berisi permohonan kelayakan pemain asing untuk memperkuat Timnas Malaysia.
Dalam dokumen itu, FAM melampirkan akta kelahiran kakek-nenek para pemain yang disebut lahir di Malaka, Penang, Johor, Sarawak, hingga George Town.
Namun, setelah menerima laporan kecurigaan dari pihak eksternal usai laga Malaysia kontra Vietnam pada 10 Juni 2025, FIFA menelusuri keaslian data tersebut.
Sekretariat Komite Disiplin FIFA menelusuri akta lahir kakek-nenek para pemain, dan menemukan bukti kuat perbedaan data.
Tim investigasi FIFA menemukan dokumen asli yang menunjukkan, seluruh kakek-nenek para pemain ternyata lahir di Spanyol, Argentina, Brasil, dan Belanda.
Dalam putusan bernomor 51, FIFA menegaskan keyakinannya terhadap hasil investigasi. “Dengan mempertimbangkan hal ini, komite tidak memiliki keraguan sedikit pun,” tulis FIFA dalam dokumen resmi tersebut.
FIFA menyebut, proses verifikasi berlangsung mudah dan cepat karena dokumen asli tersedia secara terbuka.
“Fakta bahwa FIFA dapat memperoleh dokumen asli yang relevan tanpa hambatan menunjukkan FAM dan para pemain tidak melakukan pengawasan atau kehati-hatian,” lanjut pernyataan itu.
Selain itu, FIFA menyoroti pengakuan FAM yang melibatkan lembaga eksternal dalam proses verifikasi garis keturunan para pemain.
“Lebih lanjut, pengakuan FAM sendiri bahwa mereka dihubungi oleh lembaga eksternal terkait asal-usul para pemain. Namun gagal memverifikasi keaslian dokumen secara independen, semakin menunjukkan kurangnya kehati-hatian yang semestinya,” tegas FIFA dalam rilis resminya.
Temuan tersebut memperkuat dugaan FAM sengaja memanipulasi data demi mempercepat proses naturalisasi pemain asing.
Sebagai sanksi, FIFA menjatuhkan denda sebesar 350.000 franc Swiss kepada FAM dan masing-masing pemain denda 2.000 franc Swiss, serta larangan beraktivitas di sepak bola selama 12 bulan. (*)