BERITA NASIONAL

Pentingnya Literasi Media, Senjata Ampuh Hadapi Berita Palsu dan Misinformasi

Mataram (NTBSatu) – Perkembangan teknologi digital membawa gelombang informasi yang melimpah setiap saat. Setiap hari masyarakat menerima beragam konten, mulai dari berita politik, opini publik, promosi produk, hingga hiburan ringan.

Informasi itu tersebar melalui televisi, radio, surat kabar, serta media sosial yang semakin masif. Situasi ini menuntut masyarakat memiliki keterampilan literasi media sebagai bekal penting, agar mampu menyaring dan memahami kualitas informasi.

Tanpa kemampuan tersebut, siapa pun mudah terjebak dalam hoaks, misinformasi, bahkan propaganda yang sengaja diproduksi untuk memengaruhi opini publik.

Literasi media merupakan keterampilan mengakses, menelaah, mengevaluasi, serta menyampaikan pesan dari berbagai platform. Dengan kemampuan ini, masyarakat tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga pengguna yang kritis dan cerdas.

Literasi media bukan sekadar soal membaca konten, melainkan juga kesadaran bahwa setiap narasi sering membawa kepentingan tertentu. Dengan bekal ini, masyarakat mampu menilai konteks, menemukan kebenaran, sekaligus melindungi diri dari manipulasi informasi.

Melansir berbagai sumber, berikut empat alasan utama yang menjadikan literasi media sebagai kebutuhan pokok di era digital:

1. Melawan Hoaks dan Misinformasi

    Kecepatan dunia digital membuat hoaks menyebar lebih cepat daripada fakta. Banyak orang langsung membagikan kabar tanpa mengecek kebenarannya.

    Literasi media memberi keterampilan untuk mengenali tanda-tanda informasi palsu. Misalnya, mendeteksi dari judul sensasional, sumber tidak jelas, atau data yang bertentangan dengan realitas.

    Dengan kemampuan ini, masyarakat mampu menghentikan laju hoaks sebelum ikut menyebarkannya, sekaligus melindungi orang lain dari dampak misinformasi.

    2. Memahami Bias dan Agenda Media

      Setiap media memiliki kepentingan tertentu, baik karena faktor pemilik, dorongan bisnis, maupun ideologi. Hal ini memengaruhi cara sebuah isu ditampilkan atau bahkan diabaikan.

      IKLAN

      Literasi media membantu masyarakat menilai pola tersebut. Seseorang bisa memahami alasan suatu berita ditonjolkan, menelaah pilihan kata dan visual yang dipakai, serta melihat siapa yang diuntungkan dari narasi tersebut.

      Dengan begitu, masyarakat tidak hanya menerima informasi mentah, tetapi juga mampu membaca maksud di balik pemberitaan.

      3. Membuat Keputusan yang Lebih Tepat

        Banyak keputusan sehari-hari bergantung pada media. Mulai dari menentukan pilihan politik, membeli barang, hingga membangun opini tentang isu sosial.

        Informasi yang akurat akan menghasilkan keputusan yang bijak, sedangkan informasi yang salah berpotensi menimbulkan kerugian. Literasi media membekali masyarakat dengan kemampuan memilah sumber kredibel, serta menilai kualitas konten.

        Dengan dasar informasi yang kuat, seseorang dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan terukur.

        4. Meningkatkan Partisipasi Warga Negara

          Masyarakat yang terlatih literasi media mampu berpartisipasi dalam diskusi publik dengan argumen berbasis fakta. Keterlibatan ini memperkuat demokrasi dan menumbuhkan tanggung jawab sosial.

          Warga negara yang kritis tidak hanya menjadi penerima informasi, tetapi juga ikut berperan dalam membangun opini yang sehat. Diskusi publik yang berlandaskan data menciptakan ruang demokrasi yang lebih kuat, serta masyarakat yang lebih dewasa dalam menyikapi isu.

          Literasi media hadir sebagai keterampilan menyeluruh untuk memahami, menilai, serta menggunakan informasi secara bijak.

          Dengan keterampilan ini, masyarakat dapat menolak hoaks, membaca bias, membuat keputusan lebih tepat, serta berperan aktif dalam memperkuat kehidupan demokrasi.

          Di tengah derasnya arus informasi digital, literasi media benar-benar menjadi senjata ampuh untuk menghadapi berita palsu dan misinformasi. (*)

          Berita Terkait

          Back to top button