DLHK NTB Terapkan Skema Terpadu Kelola Sampah MotoGP Mandalika 2025

Mataram (NTBSatu) – Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB menegaskan, kesiapan pengelolaan sampah untuk gelaran MotoGP Mandalika 2025 pada tanggal 3 – 5 Oktober mendatang.
Event berskala internasional ini diperkirakan akan dihadiri puluhan ribu penonton setiap hari, sehingga menimbulkan tantangan besar dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.
Sebab, sejak pertama kali MotoGP di Mandalika selalu meninggalkan timbulan sampah yang signifikan. DLHK Provinsi NTB mencatat, total sampah dari 2022 hingga 2024 mencapai 66,6 ton dengan tren penurunan akibat perbaikan skema pengelolaan.
DLHK turut melibatkan eco-volunteers termasuk mahasiswa, komunitas lokal, dan warga desa sekitar. Tujuannya untuk membantu mengedukasi pengunjung dan memantau titik-titik rawan sampah.
“Keterlibatan masyarakat lokal tidak hanya meningkatkan kesadaran. Tetapi juga menjadikan pengelolaan sampah sebagai tanggung jawab bersama, bukan hanya pemerintah,” ujar Humas DLHK Provinsi NTB, Dian Sosianti, Senin, 29 September 2025.
Melihat target penonton tahun ini mencapai 30 ribu orang per hari, perkiraan potensi timbulan sampah mencapai 12 ton per hari. Sekitar 36 ton selama tiga hari acara.
Untuk menghadapi tantangan tersebut, DLHK Provinsi NTB bersama DLH Lombok Tengah menerapkan skema pengelolaan sampah terpadu.
“Mulai pra-event, saat event, hingga pasca-event, pengelolaan sampah secara sistematis. Wadah sampah terpilah disiapkan di seluruh area strategis, sosialisasi kepada pelaku UMKM, dan pembagian zona clean-up (bersih-bersih, red) dari bandara hingga sirkuit,” jelas Dian.
MotoGP Tolak Ukur Event Bersih dan Berkelanjutan
Selama acara, pengumpulan, pemilahan, dan pengangkutan sampah oleh perusahaan pihak ketiga dari Bali. Sampah organik akan diolah di BSF Sengkol, sampah anorganik didaur ulang, sedangkan sisa sampah dibawa ke TPA Pengengat.
Pasca-event, DLHK Provinsi NTB melakukan evaluasi menyeluruh dan memastikan tidak ada sampah yang tersisa di area Mandalika.
Kemudian, tetap menerapkan aturan pembatasan penggunaan plastik sekali pakai. Serta, memperkuat edukasi pengunjung melalui media cetak, spanduk, dan pengeras suara di area acara.
Melihat skema terpadu ini, DLHK NTB berharap MotoGP Mandalika 2025 dapat menjadi tolak ukur pelaksanaan event besar yang bersih dan berkelanjutan. Sekaligus membuka peluang bagi masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan.
“Jadi keberhasilan pengelolaan sampah di event–event selanjutnya, tidak hanya menjadi prestasi pemerintah, tetapi juga prestasi bersama masyarakat NTB,” tambah Dian. (*)