Rusak Dibakar, Gedung Sekretariat DPRD NTB Mulai Direnovasi

Mataram (NTBSatu) – Gedung Sekretariat DPRD NTB kini mulai diperbaiki. Gedung tersebut rusak terbakar saat aksi unjuk rasa pada 30 Agustus 2025 lalu.
Sekretaris DPRD Provinsi NTB, Hendra Saputra menyampaikan, renovasi dilakukan setelah DPRD NTB menerima surat izin dari Balai Bahan dan Struktur Bangunan Gedung (BBSBG). Satuan Kerja (Sakter) yang berfokus pada bangunan di bawah Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
“Kemarin saya sudah terima surat dari BBSBG, mereka kirim surat minta izin untuk mulai rehab gedung sekretariat,” kata Hendra, Selasa, 23 September 2025.
Rehabilitasi pertama, fokusnya untuk gedung sekretariat. Sedangkan, gedung utama masih proses pembahasan lebih lanjut.
Pengerjaan perbaikan tersebut sudah mulai dengan target selesai sekitar satu sampai dua bulan ke depan.
“Jadi mulai hari ini sudah ada tenaga yang melakukan pembersihan sampai beberapa bulan ke depan, dia akan terus berproses untuk rehab gedung sekretariat,” ujarnya.
Hendra mengungkapkan, tidak ada pembangunan gedung baru dalam proyek ini, hanya perbaikan-perbaikan fasilitas yang rusak. Seperti kamar mandi, taman, pos jaga, dan beberapa lainnya. Anggarannya bersumber dari Kementerian PU.
“Semoga cepat selesai ini. Sesuai dengan Instruksi Presiden, revitalisasi objek-objek yang kemarin terdampak harus segera. Karena kita termasuk yang belum, jadi kita kejar,” ujarnya.
Massa Aksi Bakar Gedung DPRD NTB
Sebelumnya, polisi mengungkap adanya bom molotov dalam insiden terbakarnya Gedung DPRD NTB beberapa waktu lalu.
“Ada yang membakar bahan yang mudah terbakar dibawa ke atas. Ada yang membawa bom botol (molotov),” kata Kasat Reskrim Polresta Mataram, AKP Regi Halili, Rabu, 3 September 2025.
Selain karena bom molotov, sambung Regi, pihaknya menemukan faktor lain terbakarnya Gedung DPRD NTB berdasarkan hasil olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). Yakni dengan membakar benda-benda yang mudah tersulut api. Seperti kardus, ban, dan benda yang terbuat dari plastik.
Regi mengatakan demikian berangkat dari video-video. Baik rekaman CCTV maupun dari tayangan yang beredar di masyarakat.
“Kita punya video, bagaimana mereka membakar,” jelas Mantan Kasat Reskrim Polres Sumbawa ini.
Berangkat dari video dan hasil olah TKP, penyelidikan kepolisian saat ini fokus pada terduga pelaku yang melakukan aksi perusakan dan pembakaran.
“Tidak ada pembakaran spontan. Pasti pembakaran dilakukan secara sadar,” ungkapnya. (*)