Polisi Sebut Bom Molotov Penyebab Terbakarnya Gedung DPRD NTB

Mataram (NTBSatu) – Polisi mengungkap adanya bom molotov terkait insiden terbakarnya Gedung DPRD NTB beberapa waktu lalu.
“Ada yang membakar bahan yang mudah terbakar dibawa ke atas. Ada yang membawa bom botol (molotov),” kata Kasat Reskrim Polresta Mataram AKP Regi Halili, Rabu, 3 September 2025.
Selain karena bom molotov, sambung Regi, pihaknya menemukan faktor lain terbakarnya Gedung DPRD NTB berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP). Yakni dengan membakar benda-benda yang mudah tersulut api. Seperti kardus, ban, dan benda yang terbuat dari plastik.
Regi mengatakan demikian berangkat dari video-video. Baik rekaman CCTV maupun dari tayangan yang beredar di masyarakat. “Kita punya video, bagaimana mereka membakar,” jelas mantan Kasat Reskrim Polres Sumbawa ini.
Berangkat dari video dan hasil olah TKP, penyelidikan kepolisian saat ini fokus pada terduga pelaku yang melakukan aksi perusakan dan pembakaran.
“Tidak ada pembakaran spontan. Pasti pembakaran dilakukan secara sadar,” ungkapnya.
Regi menepis informasi yang menyebut adanya pembiaran dari kepolisian terkait perusakan hingga pembakaran gedung bertempat di Jalan Udayana, Kota Mataram tersebut.
“Massa lebih banyak dibanding polisi. Karena kemarin demo dua titik. Bantuan datang ketika (massa aksi) sudah datang (di lokasi),” katanya.
Polisi hingga saat ini ini belum ada mengamankan para terduga pelaku. Mereka masih memeriksa sejumlah saksi-saksi. Termasuk ketua dan anggota DPRD NTB. Pemeriksaan mereka berkaitan dengan kerugian akibat hangusnya gedung tersebut.
“Untuk pelaku penjarahan, sudah ada data datanya, secara administrasi kita lengkapi. Satu kesatuan penjarahan dan pembakaran. Tapi kita lihat nanti, kita gelar,” bebernya. (*)