Ekonomi Bisnis

Fortune Rilis Daftar 10 Perusahaan dengan Karyawan Terbanyak di Indonesia, Astra International di Puncak

Mataram (NTBSatu) – Fortune Indonesia kembali merilis daftar “Fortune Indonesia 100: 2025”, yang memuat 100 perusahaan terbesar di Tanah Air berdasarkan pendapatan tahun fiskal 2024.

Dari 100 perusahaan yang masuk, dua pertiganya mencatatkan pertumbuhan pendapatan, dan lebih dari separuh berhasil meningkatkan laba bersih, terutama dari sektor perbankan.

Astra International berada di puncak daftar dengan lebih dari 135 ribu pegawai, jauh di atas perusahaan lainnya. Disusul Sumber Alfaria Trijaya, operator jaringan minimarket Alfamart, dan Indofood Sukses Makmur yang masing-masing mempekerjakan lebih dari 95 ribu orang.

Berikut 10 perusahaan dengan jumlah karyawan terbanyak pada 2024:

  1. PT Astra International Tbk – 135.410 karyawan
  2. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) – 95.648 karyawan
  3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk – 95.606 karyawan
  4. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk – 81.171 karyawan
  5. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) – 51.435 karyawan
  6. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk – 38.898 karyawan
  7. PT Pertamina (Persero) – 33.895 karyawan
  8. PT Kereta Api Indonesia (Persero) – 31.486 karyawan
  9. PT Mitra Adiperkasa Tbk – 30.687 karyawan
  10. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk – 30.575 karyawan

Tahun ini, ambang batas untuk masuk daftar bergengsi tersebut naik dari Rp10,54 triliun menjadi Rp11,42 triliun. Meski hanya memuat 100 perusahaan, daftar ini mencerminkan denyut perekonomian nasional.

Pada 2023, total pendapatan perusahaan dalam daftar setara 26,84 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) nominal Indonesia.

Pada 2024, kontribusinya tetap stabil di angka 26,93 persen, seiring kenaikan PDB nominal menjadi Rp 22.139 triliun.

Editor in Chief Fortune Indonesia, Hendra Soeprajitno menegaskan, pemilihan perusahaan dilakukan murni berdasarkan kinerja.

“Hanya yang benar-benar terbaik, perusahaan terbuka maupun tertutup yang masuk dalam daftar ini. Daftar ini menjadi tolok ukur konsistensi pertumbuhan, tata kelola yang baik, dan prioritas pada pemangku kepentingan,” ujar Hendra dalam keterangannya. (*)

IKLAN

Alan Ananami

Jurnalis NTBSatu

Berita Terkait

Back to top button