Mataram (NTB Satu) – Polresta Mataram melalui Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) masih melakukan pendalaman serta menunggu hasil autopsi, terkait dengan kasus ditemukannya mayat seorang Guru TK bernama Rani (29 tahun) asal Ampenan, pada Jumat 29 Juli kemarin.
Kapolresta Mataram, Kombes Pol Mustofa, usai apel di Mapolresta Mataram mengatakan, saat ini pihaknya masih menunggu hasil autopsi terkait penemuan mayat Rani.
“Sampai saat ini kita sudah periksa 15 saksi, baik dari keluarga, teman, dan tetangga. Disamping itu kami juga telah lakukan beberapa kali olah TKP,” jelasnya, Senin 1 Agustus 2022.
Dari olah TKP sebut Kapolres, memang ditemukan beberapa luka lebam di tubuh mayat Rani. Namun untuk memastikan motif dari kematiannya masih menunggu hasil autopsi.
“Dari keterangan Bapak tiri korban memang ada beberapa barang dari Rani yang hilang, itu masih kita cari dan dalami juga,” sebut Mustofa.
Lebih jauh ia mengatakan, untuk hasil autopsi sendiri baru bisa diketahui hasilnya setelah lima sampai tujuh hari.
Untuk diketahui, mayat Rani ditemukan duduk tergeletak di kamar mandi pertama kali oleh ibunya, di BTN Citra Persada Medas Gunungsari, Lombok Barat. Diduga, pada saat ditemukan kondisi mayat sudah lebih dari 48 jam meninggal. (MIL)