Mataram (NTBSatu) – Di tengah turunnya realisasi penanaman modal asing (PMA) ke Indonesia pada kuartal II/2025, Nusa Tenggara Barat (NTB) tetap mencatat kinerja positif dengan meraih investasi asing senilai 130,7 juta dolar AS.
Capaian ini menempatkan NTB di peringkat ke-18 dari 37 provinsi penerima PMA di seluruh Tanah Air.
Berdasarkan laporan Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), total PMA nasional pada kuartal II/2025 tercatat sebesar Rp202,2 triliun atau 12,64 miliar dolar AS.
Angka ini turun 12,24 persen daripada kuartal sebelumnya. Serta, lebih rendah 6,95 persen daripada periode yang sama tahun lalu.
Secara nasional, Sulawesi Tengah menjadi penerima investasi asing terbesar, dengan nilai 1,84 miliar dolar AS atau 14,6 persen dari total.
Kemudian, Jawa Barat (1,8 miliar dolar AS), Jakarta (1,43 miliar dolar AS), dan Maluku Utara (1,1 miliar dolar AS).
Sektor yang paling banyak menyerap investasi asing adalah industri logam dasar, barang logam, serta bukan mesin dan peralatannya. Totalnya mencapai 3,64 miliar dolar AS. Selanjutnya, sektor pertambangan sebesar 1,26 miliar dolar AS.
Meskipun bukan termasuk provinsi penerima PMA terbesar, capaian NTB di tengah tren penurunan investasi nasional menunjukkan daerah ini tetap menarik bagi investor asing, terutama di sektor-sektor strategis. (*)
