Banjir Hebat Landa Mataram dan Lombok Barat, Gubernur NTB Perintahkan Tanggap Darurat

Mataram (NTBSatu) – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Mataram dan Kabupaten Lombok Barat pada Minggu, 6 Juli 2025 siang hingga sore, menyebabkan banjir besar di sejumlah titik.
Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTB, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat terjadi sejak pukul 12.00 Wita hingga 17.20 Wita.
Kondisi ini mengakibatkan kerusakan dan korban luka-luka. Sejumlah korban luka telah dilarikan ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.
Sejumlah wilayah yang terdampak banjir parah antara lain Perumahan Riverside Park (Selagalas), Perumahan Taman Mandalika, Lingkungan Karang Kecicang dan Getap, Kecamatan Cakranegara, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram dan Kecamatan Narmada, Lombok Barat.
Di wilayah Bertais, air meluap ke jalan utama dan menyebabkan akses terputus. Salah satunya di kompleks Mahkota Bertais, yang kini tidak bisa kendaraan lalui.
Ketinggian air di beberapa lokasi bahkan mencapai 1,5 meter, melampaui tinggi dada orang dewasa.
Puluhan rumah warga terendam, sejumlah mobil terseret arus, dan banyak ruas jalan lumpuh akibat genangan serta pohon tumbang.
Salah satu insiden serius terjadi di TPST Sandubaya, di mana tembok pembatas roboh akibat tekanan air.
Gubernur NTB Tanggapi Cepat
Menanggapi situasi darurat ini, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal langsung memerintahkan seluruh jajaran terkait untuk turun tangan.
Ia menginstruksikan BPBD NTB agar segera siaga dan mengerahkan seluruh sumber daya untuk mendukung penanganan banjir di Mataram dan Lombok Barat.
“Sejumlah perahu karet beserta tim reaksi cepat BPBD telah turun ke lokasi terdampak,” ujar Iqbal.
Gubernur juga meminta dukungan dari Komandan Pangkalan TNI AL Mataram, Kolonel Mar Hadi, untuk mengerahkan personel dan perahu karet. Khususnya di wilayah Sandubaya yang terdampak cukup parah.
Iqbal juga mengimbau seluruh Forkopimda (Forum Koordinasi Pimpinan Daerah) untuk aktif mendukung langkah-langkah tanggap darurat oleh wali kota dan bupati di wilayah terdampak.
Hingga Minggu malam, petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, dan relawan terus melakukan evakuasi dan pembersihan puing-puing. Pemerintah daerah juga telah mengaktifkan posko-posko pengungsian dan bantuan darurat.
Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi banjir susulan dan menghindari perjalanan ke daerah terdampak. (*)