Timnas Malaysia Terancam Sanksi FIFA, Kontroversi Naturalisasi Pemain Memuncak

Mataram (NTBSatu) – Timnas Malaysia dirumorkan menghadapi ancaman sanksi serius dari FIFA, menyusul dugaan pelanggaran aturan naturalisasi pemain.
Kontroversi ini mencuat setelah pemanggilan sejumlah pemain berdarah asing untuk laga krusial Kualifikasi Piala Asia 2026 melawan Vietnam, pada 10 Juni 2025.
Keputusan ini memicu gelombang pertanyaan dan kecaman dari penggemar sepak bola di seluruh ASEAN, yang mempertanyakan keabsahan status para pemain tersebut.
Di mana Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) memanggil lima pemain naturalisasi, tiga di antaranya berasal dari Argentina (Machuca, Holgado, dan Garces), satu dari Spanyol (Inaki Irazabal), dan satu dari Brasil (Figueiredo).
Panggilan ini segera menyulut perdebatan sengit di media sosial, terutama di kalangan suporter dari Vietnam, Thailand, dan Indonesia. Mereka menyuarakan keraguan apakah para pemain ini memiliki ikatan darah dengan Malaysia atau hanya direkrut untuk tujuan memperkuat tim.
Di tengah situasi ini, rumor mengenai sanksi berat dari FIFA terhadap Timnas Malaysia juga semakin santer terdengar. Isu ini muncul setelah beberapa media mengklaim FAM telah menerima hukuman karena melanggar aturan naturalisasi pemain.
Namun, hingga saat ini, baik FIFA maupun Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) belum mengeluarkan pernyataan resmi yang mengonfirmasi kabar tersebut. Informasi mengenai sanksi masih sebatas spekulasi dan belum terbukti kebenarannya.
Pemain Naturalisasi yang Jadi Sorotan
Program naturalisasi FAM memang sering menjadi sumber kontroversi. Salah satu nama yang paling menjadi sorotan adalah Facundo Garces (25), bek yang bermain untuk Deportivo Alavés di La Liga Spanyol.
Garces membela Malaysia dalam laga kualifikasi Piala Asia 2026 melawan Vietnam, namun keabsahan status naturalisasinya dipertanyakan.
Regulasi FIFA mensyaratkan bukti hubungan darah hingga tingkat kakek atau nenek, atau residensi minimal lima tahun sejak usia 18 tahun. Garces tidak pernah menetap atau bermain di Malaysia, dan bukti garis keturunannya belum divalidasi secara resmi.
Situasi ini mirip dengan kasus Timor Leste pada tahun 2017, ketika sembilan pemain naturalisasi terbukti tidak memenuhi syarat. Akibatnya, FIFA dan AFC menjatuhkan sanksi tegas berupa larangan tampil di sejumlah kompetisi internasional.
Jika Malaysia terbukti melakukan pelanggaran serupa, ancaman sanksi seperti larangan bermain di SEA Games, Piala Asia, hingga AFF Cup bisa saja menjadi kenyataan.
Konsekuensi ini tidak hanya merugikan secara prestasi, tetapi juga dapat memengaruhi minat sponsor dan kepercayaan publik terhadap FAM. (*)